Senin, 29 September 2014

Bienvenue Paris



Naik Kereta apiii tuuuttt….tuuttt…tuuttt

Begitulah suaranya, tapi itu kalau kita naik kereta di Indonesia. Kereta Eurostar ini berkecepatan 320 km/jam, dan seperti halnya kereta Shinkansen Jepang, nyaris tak berbunyi. London-Paris ditempuh dalam waktu 2,5 jam saja. Kereta ini menyeberangi selat Inggris, tapi saat menyeberangi (melalui bawah air laut) kita tidak akan tahu kalau saat itu sedang berada di bawah air. Lha wong tidak terasa kapan turunnya saat memasuki selat, dan kapan naiknya saat masuk daratan. Perasaan datar2 saja rel nya. Yang kami tau sih hanya masuk terowongan saja selama 30 menit. Dalam keretapun, tempat duduknya nyaman, ada layanan makan dan minum (roti sih) gratis, layaknya layanan di pesawat. Berangkat sekitar jam 9 pagi, sampai di Paris Gare du Nord (nama stasiun kereta di Paris) sekitar jam setengah 12 siang.

Stasiun KA Paris

Beres urusan bagasi, dimulailah acara tour de Paris. Kenalan sama si sopir yang gendut (lebih pendiam daripada sopir bis kami di London) kami berjalan kearah kota. Surpraised lagi!! Ternyata kota Paris berada di luar dugaan saya. Kotanya tidak bersih (banyak sampah dimana2) dan yang cukup mengganggu adalah aksi Vandalism (coret coret di dinding) di mana-mana....sayang bangeettt!! Padahal bangunan-bangunannya juga bertipe klasik dan kuno. Tapi dimana-mana selalu saja nampak coretan-coretan jelek itu. Benar-benar gak enak dipandang mata. Sepanjang jalan, TL pun sudah mengingatkan kami supaya berhati-hati saat berada di Paris, karena kota ini cukup berbahaya. Aksi-aksi kriminalitas cukup tinggi. Ini di sebabkan, karena selain Eropa sedang krisis, Paris merupakan kota yang paling banyak mendapat kunjungan dari para imigran, terutama dari Afrika (Senegal dsb), daannn ternyata benar!! Di mana mana terlihat banyak orang berkulit hitam. Rata-rata mereka adalah pekerja kelas buruh. Dan (bukannya rasis juga sih), sebagian besar (kata TL lhooo....) merekalah pelaku kejahatan di Paris. Ada lagi pesan dari TL, bahwa di Paris banyak terjadi aksi penipuan oleh orang Gypsi. Rata-rata pelakunya adalah ibu-ibu bermuka eropa timur, pakaiannya lusuh, berkerudung. Terhadap orang jenis ini kami diminta segera menjauhi. Waahhh ini gak nakut-nakutin loh yaa… Tetap saja harus merasa enjoy berwisata, yang penting tetap berada dalam satu rombongan, jangan keluyuran sendiri!!

Paris.....I'm in love

Balik ke rute perjalanan menuju pusat kota, sempat heran juga (saya pribadi) kenapa kok jalan ini penuh dengan toko-toko yang menjual peralatan sex ya?? (sex shop)  Waahh coba kalau ada toko kayak gini di Indonesia, belum buka saja sudah di demo di suruh nutup hahahaha. Tak hanya sex shop, tapi di sepanjang jalan ini banyak bertebaran juga club-club malam, terutama klub striptease. Waaoowww (ndesonya keluar) penasarannnnn .... apa yah nama jalan ini? Mau Tanya ke TL kok yo malu hahahaha…. Sedang asyik-asyiknya berusaha mencari cari papan nama jalannya. Eehhhh di depan hidung….lewatlah tulisan  yang gak asing lagi, “MOULIN ROUGE” oohh… ternyata ini adalah daerah Red Zone Paris. Yuuppp Rue de Clichy (nama jalan ini) adalah area bebas, khusus dewasa (tolong yaahh yang masih anak-anak gak boleh liat nama jalan ini. Hahahahaha). Lanjuutttt (biar gak terlalu penasaran pembacanya)......

Moulin Rouge

Langsung kami menuju restoran untuk makan siang terlebih dahulu di Chinois Restaurant, dekat mall Lafayette. Setelah makan siang tour lanjut… melewati katedral terbesar dan terkenal di Perancis (lagi2 hanya melewati. Nasiiibbb…nasiibb) Notre Dame de Paris. Notre Dame de Paris adalah gereja yang dipersembahkan bagi Bunda Maria. Nyesel bangetttt Notre Dame ini tidak dimasuki. Padahal menurut cerita orang-orang isinya bagusss dan keren. Gereja bergaya gothic ini disebut-sebut sebagai bangunan gereja bergaya gothic terbaik di Perancis. Dibangun pada abad ke 10. Inget gak cerita the Hunchback of Notre Dame? Nah cerita ini terinspirasi dari gereja Notre Dame ini. Gereja ini terletak di satu pulau kecil di tengah-tengah sungai Seine (sungai yang membelah kota Paris) namanya Ille de la cite. Di tengah-tengah sungai seine ini terdapat 2 pulau kecil, Ille de la cite dan ille saint-Louis. Ille de la cite adalah pulau buatan. Selain Notre Dame, di pulau ini terdapat juga Louis Museum, dimana lukisan paling terkenal di dunia “Monalisa” tersimpan di museum ini. Sedang Ille saint-Louis adalah pulau asli, dimana di pulau inilah dahulu orang-orang Perancis pertama (yang di sebut Parisien, keturunan Kelt) mendiami kota Paris

Notredame Church

Oh yaaa… sudah pernah dengar tentang gembok cinta? Naahh ada 2 jembatan (sebelum dan sesudah Notre Dame ini : pont d el'schavengen dan pont au double) yang pagarnya di penuhi oleh gembok-gembok. Entah dari mana asal muasalnya, tiba-tiba saja jembatan ini seluruh pagarnya dipenuhi gembok dan menjadi terkenal, karena banyak pasangan yang mengabadikan cintanya, dengan memasang sepasang gembok di sepanjang pagar di jembatan ini. Makanya dinamakan gembok cinta. Ada-ada ajaaa hihihihi

Gembok Cinta

Melewati Notre Dame sambil ngiler dan pasang muka sedih, kami diajak mengunjungi satu bangunan megah, berkubah emas. Inilah Des Invalides. Bangunan khusus dibangun untuk menghormati Napoleon Bonaparte. Yupp…disinilah terdapat abu dari pahlawan besar Perancis itu. Gedung indah berarsitektur Byzantium, dengan khas Perancis (berpilar pilar), kubahnya terbuat dari emas (heeemm… kira2 ada yang pernah nyoba naik kubahnya gak yah untuk mencuil emasnya itu? Hihihihi) Sayangnya, kami juga hanya berfoto-foto saja di luar Des Invalides, tidak sempat mengunjungi dalamnya, dengan alasan yang sama (waktu terbatas dan susah parkir), setelah Des Invalides, kami langsung mengunjungi tempat yg paling ditunggu dalam tour ini, yaitu Eiffel tower. Sebelum mencapai Eiffel tower kami melewati beberapa tempat diantaranya :

Des Invalides : Makam Napoleon Bonaparte

Melewati Pont Des Invalides (menyeberangi sungai Seine) kemudian berbelok ke Barat, kami melewati jalan raya menyusuri sepanjang sungai Seine yang merupakan jalur terkenal D’Alma. Di bawah jalan raya tsb terdapat terowongan Alma yang menjadi tempat kecelakaan Putri Diana. Di Pojokan Barat laut Pont d’alma Tak jauh dari situ (di ujung jembatan) terdapat satu monument berlambang lidah api (Flame de la Liberte). Entah darimana asalnya, dan siapa yang memulai, monument itu banyak diletakkan karangan-karangan bunga. Ternyata monument tsb, dijadikan sbg tugu untuk memperingati meninggalnya Lady Di. Pdhl monument lidah api itu dibangun jauh sebelum terjadinya kecelakaan. Namun, akibat dari adanya kecelakaan tsb, dan kebetulan monument itu letaknya paling dekat dengan terowongan alma, maka oleh masyarakat pencinta sang putri Diana selalu digunakan untuk meletakkan karangan bunga.

Flame de la Liberte

Lanjut melewati Pont de Alma terus melaju ke barat, sampai deh ke Plaza trocadero, kami turun di situ. Akhirnya kelihatan juga di Eiffel Tower ituuu. Sayangnyaaaa…jarak Eiffel dari alun-alun trocadero masih agak jauh, daaann lagi-lagi kendala parkir yg jauh dan waktu yang mepet, menyebabkan kami hanya diberi 30 menit saja untuk foto-foto. Huuuhhh mau nangis semua…. karena soal yg satu ini. Padahal kepingin foto di bawah menara Eiffel nyaaaa… di area taman. Sebaaallll… terpaksa deh, kami hanya foto-foto dari jauh…

Eiffel Tower

Waktu terus berjalan, kami menuju satu toko paling terkenal di antara orang Indonesia. Sebagai prakata, Prancis, terkenal dengan minyak wangi/parfumnya. Kata tante cantik (tante Eva) salah satu teman rombongan kami, duluuu kalau tante jalan-jalan di kota Paris, yang paling disenanginya adalah baunya!! hahahahah ketawa juga dengarnya. Sekaligus penasaran. BAU???? Oohhh ternyata, kata tante Eva ini, setiap berjalan, dimana mana orang-orang selalu berbau wangi karena parfum yang dipakainya. Ke café wangi, ke swalayan wangi, jalan dipinggiran jalanpun wangi katanya. Waahhh….. kata tante Eva lagi, parfum yang dibeli di Paris dengan yang dibeli di Jakarta baunya memang beda, walau merknya dan namanya sama. Parfum yang di beli di Perancis, lebih awet baunya, di pakai berhari- hari pun masih wangi bajunya, ooohhh….. begitu to??? Oleh karena itu, dalam jadwal tour, tak lupa diselipkan kunjungan ke toko parfum juga. Pantesaaannn..... BENLUX (terletak di rue de Rivoli) adalah toko parfum terkenal di Paris. Apalagi bagi orang Asia. Tempat itu mesti jadi kunjungan orang-orang terutama orang Asia. Selain karena komplit, dan ori, harganya pun lebih murah dibanding kalau belanja di toko lain. Ditambah ada pengembalian pajak (tax refund) sebesar 12%. Wuaahhh tambah muraaahhh.... Dan salah satu keunikannya, adalah, untuk orang-orang asia, dijual di lantai berbeda, dan ada pelayan yang akan membantu setiap customer, sesuai dengan bahasanya. Kayak di Benlux ini, tempat wisatawan Asia berbelanja adalah di lantai 2. Kalau kita nekat belanja di lantai 1 (misal, karena barang yang kita inginkan ada di lantai 1) mau ngomong sampe serak, juga gak akan dilayani oleh SPG di lantai 1. Malah sama SPGnya itu (yang lantai 1 kayaknya khusus orang-orang eropa) di suruh naik lagi ke atas hehehe… Puas belanja di Benlux, langsung dilanjutkan ke Louvre Museum. Oh ya jangan lupa, disekitaran Benlux ini tersebar toko-toko cindera mata khas Perancis. Dan saya beserta anggota rombongan lain membeli souvenir aja di sekitar situ. Lumayan murah, di banding tempat lainnya, tapi semurah murahnya Paris, tetep termasuk mahal!! Gantungan kunci paling murah di sini sekitar 3 euro (sekitar Rp. 40.000,00) hiks… hiks….. 

Toko Benlux

Balik lagi ke Louvre yaahh….Karena letak Louvre dekat sekali dengan Benlux tinggal jalan kaki sekitar 3 menit di depan Benlux. Di louvre, kami diberikan waktu cukup lama untuk berjalan-jalan, sekitar 2 jam. Jadi, bebas jalan dan foto2 deh…., sebenarnya kepingin masuk musiumnya yg harga tiket masuknya 11 euro, tapi karena kaki rasanya mau patah, gak kuat jalan, saya hanya foto-foto di luar pintu masuknya aja yang indah (mirip pyramid dari mesir, tapi terbuat dari kaca) musiumnya sendiri terletak di bawah lapangan (under ground).

Louvre Musium

Habis dari Louvre dan makan malam, kami kembali ke hotel. Waahhh enak bangeettt bisa ngeluk boyookkk…. Hotel yang kami pakai hotel mercure, tapi letaknya agak jauh, luar kota Paris. Oh yaa fasilitas komplit, penghangat ruang, pemanas air, air panas dingin, daaannn wifi. Cocok untuk upload foto di fb, insta, path dll hehehehe. Rata-rata hotel di Eropa fasilitasnya komplit. Wah… ngantukkk bobok dulu yaaaa

Oh yaaa… sekadar tambahan info nih, minum kopi sambil ngobrol-ngobrol di Paris (atau mungkin di seluruh daratan Eropa) tak perlu heran, kalau harga 1 cangkir kopi yang sama bisa berbeda-beda tergantung tempat nyruputnya hehehe. Nah, bedanya adalah harga 1 cangkir kopi paling murah (misal1 euro) adalah nyeruput sambil berdiri di bar, kalau ambil tempat duduk (ada meja) harganya jadi 1,2 euro. Paling mahal lagi, kalau kita nyruput kopi sambil duduk di luar café, bisa jadi 1,5 euro. Karena kita beli pemandangan (orang lalu lalang kok yo di sebut pemandangan to yo??) dan kursi-kursi yang di letakkan di luar kena pajak pemerintah. Makanya lebih mahal…… Demikian info dari saya yah…..

Hari kedua di Paris masih disambut dengan gembira. Karena jadwal hari ini juga sama-sama serunya. Perjalanan pertama kami menuju Montparnasse, gedung bertingkat 59, tertinggi ke 2 setelah menara Eiffel. Karena kemarin Eiffel tidak dapat dikunjungi (naik ke atas) sebagai gantinya, kami melihat pemandangan seluruh kota Paris dari atas gedung Montparnasse ini. Dari hotel ke daerah Montparnasse ini lumayan lama, sekitar 45 menitan. Nah sebelum naik ke atas, saya cerita dikit yah soal area Montparnasse ini. Area Montparnasse ini terkenal dari jaman dulu sebagai daerahnya orang-orang seniman. Seniman terkenal Perancis macam Pablo Picasso dan Fujita tinggal dan belajar di area ini. Kembali ke laptop!! Tinggi Montparnasse ini sekitar 210 m. Naik ke tingkat paling atas dengan lift jadul (tapi cepat) hanya butuh waktu kurang dari 1 menit. Tapi di campur pake deg-degan, soalnya liftnya termasuk kuno dan bergetar. Hiiyy… lain banget sama lift yang saya naiki di Pearl Tower Shanghai China, bebas getar. Walau naik dengan kecepatan tinggi. Gak pake deg-degan lah. Masuk ke Montparnasse dii lantai 56, ada tukang foto, yang memfoto tiap kelompok yang datang. Nanti foto-foto itu bisa di cetak di kasir sebagai oleh-oleh. Gak mau cetak foto yo gak apa-apa. Harga cetak perfoto sekitar 15 euro. Di situ juga ada Restoran Panoramique, keren banget menikmati kota Paris dari atas sini sambil ngemil hahahaha (cocok bagi yang ingin menggemukkan badan) memandang kagum kota Paris dari Montparnasse diberikan waktu sekitar 45 menit

Maine Montparnasse Gedung tertinggi Paris

Selepas dari Montparnasse, kami turun melanjutkan perjalanan menuju Arch De Triomphe, Gerbang kemenangan Perancis. Menuju ke sini melewati jembatan Alexander III, Jembatan tercantik di seluruh Perancis, Pont Alexander III. Jembatan ini merupakan jembatan hadiah persahabatan dari pemerintah Rusia. Saking cantiknya, jembatan Alexander III ini sering dipakai sebagai tempat foto2 prewedding.
Dari arah selatan ke utara kami melewati jembatan ini, melewati Grand Palais (istana berkubah kaca terbesar di eropa), di kiri jalan, dan Petit Palais di kanan jalan, ke utara dikit, kita akan menemui kediaman perdana mentri Perancis, belok kiri luruuusss saja membentang dari timur ke barat itulah jalan paling terkenal di Paris, Champs Elyses. Mentok di sana terdapat Gerbang Viktori. Kalau di tarik garis lurus, jarak antara Place De La Concorde (alun-alunnya kota Paris) sampai di Arch de Triomph sekitar 2 km.. Makanya saben hari kemerdekaan Perancis selalu ada devile yang di mulai dari Place De la concorde sampai Arch de Triomph. 

Champs d Elysses

Tambahan catatan lagiii (biar pinter yah) Alun-alun terbesar di Perancis di sebut Place de la Concorde. Di lapangan inilah rakyat Perancis melancarkan evolusi Perancis, dimana rakyat Perancis melawan rajanya sendiri King Louis XVI. Seluruh keluarga raja di adili di alun-alun ini kemudian dipenggal kepalanya, termasuk istrinya Ratu Marie Antoinette. Di tengah alun-alun terdapat batu Obelisks yang di datangkan langsung dari Mesir, yang telah berusia kurang lebih 2000 tahun. Batu inilah yang mengilhami Presiden Soekarno membangun Monas (saat Presiden menginap di hotel Crillion dalam kunjungan kenegaraan)

Arch De Triomphe

Puas foto-foto (lagi-lagi cuma foto-foto) kami kembali menyusuri jalan di utaranya Champs Elyses, Rue de Farborough du St Honore. Isinya juga sama, deretan pertokoan. Menuju Mall Lafayette. Di sini rombongan diberikan waktu 3 jam untuk berbelanja, tapi saya lebih memilih kabur dari sana, untuk berfoto-foto di tempat-tempat cantik. Jadilah Gereja St Trinite dan gedung opera jadi sasaran foto hehehe…..

Bateux Mouches, dermaga kapal menyusuri sungai Seine
Tepat waktu karena hari mulai gelap, rombongan menuju Bateaux Mouches. Yaaa… kita semua akan menyusuri sungai Seine untuk menikmati kota Paris dari sungai saat malam dengan menggunakan kapal. Hawa luar biasa dingin,Tapi pemandangan sungguh2 indah, karena di malam hari, lampu-lampu sekitar sungai mulai nyala. Jadi biarpun berjaket dobel dobel, semua rela beku di geladak hanya untuk mengambil foto deh. Saya? Tidak, terima kasih, ntar minta hasil foto-fotonya saja hahahaha…..

Esok paginya kami bangun pagi-pagi untuk check out dari hotel menuju kota Lille (kota kecil di perancis utara) sebelum menyeberang ke Belgia dan Netherland. Sebelumnya, kami akan bermain-main di Disneyland dulu….
Tak ada yang terlalu istimewa di Disneyland sih, ya seperti dufan saja kalo menurut saya. Yang mungkin bisa di jadikan info adalah, denger-denger nih ya, Proyek Disneyland Paris ini adalah proyek merugi Walt Disney. Jadi sampe sekarang Disney blum balik modal ckckckckc… padahal rame banget pas saya ke sana. Disneyland yang luas sekali…. Sepertinya tak cukup dijelajahi hanya dalam waktu 1 hari! Jadi pas di sana, saya hanya sempat mengunjungi 1 wahana saja. Padahal tiketnya sekitar 42 euro (600 ribuan) haduuhh eman-eman yaaa…..

Euro Paris Disney

Cabut dari Disneyland, kami bermalam di kota Lille. Kota kecil, dan merupakan kota industri kereta apinya Paris. Tak banyak yang bisa saya ceritakan soal kota ini (lha masuk sudah sore, check out juga pagi-pagi) hanya satu yang saya inget. Dinner di salah satu rumah makan di Lille, ternyata kami disuguhi makanan khas setempat (dalam hati asyiiikkkk akhirnya makan makanan selain chinesse food!!) apalagi ada menu Lasagna nya Hmmm yummy!! Jreenngggg yang pertama kluar jelaass makanan pembuka : Salad!! Setumpuk sayuran mentah terhampar di depan mata. Lirik kiri kanan gak ada yang namanya mayonnaise,thousand island, blue chese, atau saus sambal (oh yaa… catatan penting!! Lain kali kalo ke Eropa bawa sambal botol yaakk…) di sini gak ada sambal botol, adanyaTabasco, yang rasanya gak enak sama sekali!! karena lapar langsung saja saya makan (lha wong saya ini penggemar salad kok) baru satu sendok, sudah dilepeh hahahah wuadduuhhh kecutnyaaaa minta ampyuunnn!!!! Gak enak blass!! Paling enak salad Indonesia deh!! Sumpah!! Untung terhibur dengan main coursenya, lasagna. Gak usah dijelasin lagi, yang jelas enaakkk, porsinya gede lagi!!. Terakhir makanan penutup/dessert, datang satu mangkuk kecil seperti es krim, dengan saus merah (saus apa yah? Kalo gak grenadine ya cranberries, aah gak tau deh, pokoknya warnanya merah dan manis). Eh, bukan es krim ding, tapi seperti whipped cream gitu deh!! Hmm sepertinya enaakk nih… begitu di makan...... huueekkk… langsung saya lepeh lagi!! Ternyata krim Yoghurt!! Yang kecutnya amit amiitt….. gak enak sekaliiii hiks hiks… langsung kangen sama Indonesia deh!!

Lille kota kecil di utara perancis

Sabtu, 27 September 2014

Hallo London


London Heathrow Internasional Airport

Sekali lagi, karena niat ingin berbagi pengalaman bersama dengan teman2 selama berjalan-jalan ke luar Indonesia, maka tulisan marathon ini saya unggah ke facebook dan blog saya. Semoga sahabat-sahabat yang membaca bisa memperoleh info dan manfaat dari tulisan saya ini yah......Cekidot....

Awal mula tawaran tour datang dari ibunda saya. Karena saya belum pernah sama sekali menjelajah eropa, maka kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan. Kapan lagi? apalagi pergi beramai-ramai. Pastiii seruuuu ya gak?

Setelah mengetahui jadwal keberangkatan, kami mengurus visa UK melalui biro perjalanan kami. Denger-denger sih sulit menembus visa UK, sama seperti visa USA. Ternyata memang suliiittttt.... data harus lengkap, alur/silsilah keluarga juga harus jelas, pekerjaanpun juga harus punya..., butuh waktu kurang lebih 2 minggu untuk di approve kedutaan UK. Agak lama, karena pihak otoritas yang mengeluarkan visa UK ini tak lagi berada di Indonesia, tapi di Bangkok. Makanya paspor-paspor setelah diterima oleh kedutaan UK, lantas dikirim ke Bangkok,Thailand semua. Akhirnya, lolos juga.... visa UK beres, lanjut visa Schengen. Biasanya visa Schengen lebih mudah di approve, bila visa UK lolos. Biaya kurang lebih Rp. 2,75 jt utk kedua visa tsb. Setelah mengurus visa, mulailah saya mencari informasi mengenai suhu dan cuaca. Sengaja saya tidak mencari tahu info tempat-tempat wisata, karena namanya ikut tour, sudah jelas itinerary-nya (tempat-tempat wisata mana saja yang akan kami kunjungi) ditambah penjelasan dr TL (tour leader) saya kira cukuplah, info yang akan saya dapatkan nanti. Sebagai ganti saya cari info cuaca sajaaa... ternyata perjalanan di bulan maret masih cukup dingin, oleh karena itu baju-baju you can see dan hot pants saya coret dari daftar, diganti dengan baju-baju musim dingin. Asyiiikkkkk..... Loh? kok asyik? Ya, kalo jalan di musim dingin, itu artinya kita bisa pake baju-baju keren yang gak mungkin dipakai di Indonesia (dikira orang kepedean nanti) dan sepatu boot tinggi. hahahaha lebay amattt.... tapi bener juga kan asumsi saya? Akhirnya saya menyiapkan tidak kurang dari 5 mantel musim dingin berwarna warni, 3 sepatu boot berlainan warna, topi-topi wool keren, dan berbagai macam sweater dan manset (kaos lengan panjang) berwarna warni. Tidak kurang dari 20 kg beratnya koper yang harus saya bawa!!! hahahaha maklum, wanita... apalagi perginya sekitar 15 hari. Harus lengkap dan fashionable nekkkk

Dalam pesawat, selalu dalam keadaan kenyang hehe

Hari keberangkatanpun tiba!!
Semua sudah siap menunggu di terminal keberangkatan internasional Soetta, terminal 2 tepat pada waktu yang telah ditentukan. Akhirnya.... berangkatlah kami. Menurut jadwal, kami akan transit di Dubai selama 3 jam. Ya, karena kami naik Emirates. Enak luar biasa. Pesawat nyaman, dan kerjaannya cuma makan tidur makan tidur. Waduuhhh.... belum mulai tour saja badan udah naik beberapa ons nih gawaattttt!! Jarak jakarta - Dubai 5896 km, ditempuh dalam waktu 8,5 jam. Capek luar biasa, dan keluhan yang mulai di rasakan adalah kaki bengkak, dan boyok sakit hahahaha (tanda-tanda penuaan nih)

Selama 3 jam di DXB, kami hanya membersihkan diri (sikat gigi, bersihkan muka dsb) kalo ada yang mau mandi juga bisaaa... karena di beberapa kamar kecil di bandara Dubai di sediakan layanan shower, buat mandi. Souvenir dari Dubai (hobby saya mengumpulkan magnet kulkas dan gantungan kunci) saya tahan dulu, karena toh nanti pulangnya transit Dubai lagi, nah, baru saya beli saat itu sajalah... daripada beli sekarang, bakal berat-beratin koper saja dan tas tenteng saya. Waktu melanjutkan perjalanan tiba....

Transit di Dubai

Jarak Dubai - London sekitar 3587 km, di tempuh dalam waktu 7 jam. Jadi bener-bener cuapeekkk setengah mati. Saat tiba, disambut oleh hujan salju waoooww...., saat itu pukul 07.00 pagi waktu setempat. Maka begitu sampai, kami memulai tour UK. Sebagai catatan tambahan, menurut informasi yang saya dapat nih, kalau salju turun, dan saat menyentuh tanah cair, maka suhu diperkirakan sekitar 0 derajat. Saat itu sih terjadi seperti itu. Artinya salju turun, langsung mencair dijalan, tidak menumpuk. Makanya, suhu saat itu diperkirakan msh sekitar -1 hingga 0 derajat. Brrr cukup membuat saya kedinginan. Catatan lagi, apabila disertai angin, maka suhu tsb (yang 0 derajat) harus di kurangi minus 5 hehe....) untungnya saat itu angin gak ada, jadi, masih bisa narsis2 dikit laahhhh.....

Kota London yang masih bersalju, padahal masuk musim semi

LONDON
Kami mendarat di bandara Heathrow. London memiliki 2 bandara, yang keduanya melayani route internasional. Kedua bandara itu adalah Bandara Heathrow dan Bandara Gatwick. Untuk Bandara Heathrow sendiri tak ada yg terlalu istimewa (menurut saya sih) kayaknya ini termasuk bandara lama. Karena bangunannya biasa banget. Tapi LHR adalah bandara tersibuk, masuk 5 besar tersibuk di dunia. Bandara lain yang termasuk katagori tersibuk sedunia adalah bandara John F Kennedy New York, Schippol Amsterdam, dan Charles de Gaule Paris.
Kami tiba di London tepat di hari sabtu. Jadi kota London tidak sesibuk biasanya. Bis bisa berjalan dengan nyaman, tanpa ada kemacetan. Rupanya hobby orang London, sama dengan orang-orang di Jakarta. Kalo weekend, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, atau bepergian ke luar kota. Saat itu kota London agak sepi. Agak surpraised juga melihat kota London. Sebuah ibukota negara maju, yang saya kira semua serba modern. Ternyata tidaaakkkk.... pikiran saya salah!! London ternyata kota kuno, bangunan-bangunannya unik dan dan kuno, style bangunannya tetap dipertahankan seperti saat 100 tahun lalu. Nyaris tak ada bangunan modern, Paling-paling hanya Lloyd dan Gherkin buildings saja yang modern. Yang lain? Kunoooo.... tapi itulah uniknya London. Jalan raya hanya kecil-kecil saja, selebar 6-8 meter!! kiri kanan (di kota) berjejer perkantoran dan pertokoan yang menempati gedung-gedung tua yang eksotik. Salut deh....
ada lagi yang unik dari kota London ini, yaitu bis merahnya, dan kotak telephone berwarna merah, yang merupakan ciri khas London, dan bisa jadi satu-satunya yang ada di dunia. Berhubung jadi ciri khas, jadilah saya dan teman-teman berlari-lari mengabadikan foto keduanya hehehehehe

Bis kota khas London

ini yang paling unik! Red Box Phone only in England

Mengikuti tour ada enaknya ada enggaknya. Gak enaknya ternyata waktu kita amat sangat terbatas. Kebanyakan tempat-tempat wisata hanya dapat dilihat dari dalam bis,dengan diberi penjelasan sedikit dr TL mengenai sejarah tempat-tempat tersebut. Begitu juga saat mengunjungi tempat-tempat wisata kita tidak dapat dengan bebas berjalan jalan lama di dalamnya, foto-foto bagian dalamnya sambil membaca sejarahnya. Wisss pokoknya terbatas banget waktunya. Untuk foto-fotopun hanya bisa dari luar bangunan saja. Itu di sebabkan banyaknya tempat yang akan dikunjungi, dan parkir yang tak boleh sembarangan. London memang kesulitan tempat parkir. Jadi bus hanya menurunkan kami, di tempat tujuan, setelah itu akan memutar, kalau TL bilang hanya ada waktu 10 menit untuk foto-foto, berarti 10 menit tepat sambil menunggu bis memutar (karena tak ada tempat parkir terdekat), akan menjemput kita 10 menit kemudian. Hadeeww... pontang panting pokoknya. Enaknya sih, kita bisa mengunjungi banyak tempat, dengan banyak negara. Balik lagi ke London ya, sebelum ngelantur kemana-mana hehe....

Perjalanan dari Heathrow ke pusat kota London, melewati Lapangan Trafalgar (Trafalgar Square). Namanya melewati, ya bener-bener hanya melewati doang hahaha tidak turun berjalan-jalan ke tengah lapangan itu (alias hanya melihat dari bis) sambil sedikit di berikan penjelasan. Trafalgar Square terletak di tengah-tengah pusat kota London. Lapangan ini kalo sekarang biasanya dipake orang-orang warga kota London untuk berdemonstrasi. Tujuan diadakannya lapangan ini adalah mengenang pertempuran antara tentara Inggris melawan tentara Napoleon Bonaparte dari Perancis, yang dimenangkan oleh tentara Inggris. Ditengah-tengah Trafalgar Square terdapat patung Horatio Nelson, Horatio Nelson adalah Komandan perang tentara Inggris yang gugur saat melawan pasukan Napoleon ini.

Picadilly Circus, meeting point di pusat kota London

Menyusuri jalan-jalan di kota London sungguh luar biasa. Kita seolah dibawa kembali keperadaban beberapa tahun silam. Yaa... memang benar, karena semua bangunan disini rata-rata berusia 300 tahun. Sebelum itu kota London pernah dilanda kebakaran besar, yang mengakibatkan nyaris musnahnya kota London, hingga bangunan tak bersisa. Kebakaran besar 300 tahun yang lalu itu di abadikan dalam monumen patung naga yang terletak di daerah Fleet Street. Monumennya di sebut London Dragon. Kenapa naga? yah karena naga menyemburkan api (hahahah silly answer....)

Bis terus melaju, menuju Tower Bridge. Sebelum ke Tower Bridge, kami melewati suatu jembatan. Jembatan inilah yang disebut London Bridge yang terkenal itu. London Bridge terkenal karena nama itu disebut-sebut dalam lagu anak-anak yang paling terkenal sedunia. Siapa sih yang gak bisa menyanyikan lagu "London Bridge is falling down"??? Jreennggg.....ternyata jembatannya biasaaa.... dan orang-orang (kebanyakan gak tau) sering menyalahartikan, mengira kalo jembatan Tower Bridge itu adalah London Bridge. Ternyata beda.... London Bridge terletak tepat di sebelah barat Tower Bridge. London Bridge menghubungkan daerah kota London (sebelah utara sungai Thames) dengan daerah Southwark di sebelah selatan London. Berdiri tepat diatas sungai Thames, yaitu sungai yang membelah kota London

Sungai Thames, dengan latar belakang Tower Bridge
Menyebrangi London Bridge, kami menuju ke arah timur, menuju Tower Bridge. Sebelum Tower Bridge, kami berhenti di suatu area, dimana kebetulan ada parkir untuk bis. Dan kayaknya bis-bis wisata memang berhenti di situ, untuk menurunkan penumpangnya,supaya bisa berfoto dengan latar belakang Tower Bridge. Jadi area ini memang Photo Point untuk mendapat kan foto terbaik Tower Bridge. Namanya City Hall. Saat itu salju turun di sertai angin. Dinginnyaaaaa... suhu kira2 minus 5 deh, hanya kuat 5 menit di tepi sungai Thames, kami ambil foto dengan latar belakang Tower Bridge. Habis itu kabuuurrr masuk bis lagi hahaha katrok. Sebagai tambahan pengetahuan nih, Jembatan di Tower Bridge ini tengahnya bisa terangkat. Jadi kapal2 besar bisa melewati Tower Bridge ini. Kalau dulu, dalam sehari bisa diangkat 10-12 kali. Namun sekarang, paling2 hanya 2-3 kali sehari. Hal ini di sebabkan karena begitu tuanya jembatan ini, kalau sering diangkat, dikhawatirkan akan cepat rusak.

City Hall

Melewati Tower Bridge, kembali ke utara masuk area kota London. Tepat sehabis Tower Bridge, kiri jalan (arah barat laut) terlihat satu bangunan paling terkenal di London, yaitu Tower of London. Tower of London adalah salah satu bangunan yang tersisa dari kebakaran besar London 300 tahun yang lalu. Jadi ini termasuk bangunan tertua di kota London. Tower of London berkali-kali beralih fungsi, mulai dari benteng, penjara, istana sampai sekarang menjadi museum. Denger-denger bangunan ini berhantu hihihi (cerita hantu Tower of London cari aja di mbah google yah....) Ada satu legenda yang berkaitan dengan Tower of London ini. Katanya... dalam Tower of London ini terdapat 7 ekor gagak, yang entah bagaimana ceritanya tidak pernah lepas/keluar dari Tower ini. Nah supaya tidak terbang bebas, caranya sayap-sayap burung gagak ini di potong. Kalau sampai lepas satu, dipercaya orang, London akan mengalami kekalahan/kejatuhan. Yaahhh namanya juga legenda, percaya gak percaya deh yaaaa....Di luar itu, sekarang ini Tower of London dijadikan museum. Salah satunya adalah tempat menyimpan mahkota ratu Inggris, dengan berlian terbesar di dunia seberat 400 karat yang terkenal : Koh I Noor. Bangunannya Tower of London ini cukup seram juga dilihat di siang hari. Orang Jawa bilang slintrum. Apalagi malam hari yaaa. Di Tower of London ini juga berdiam Beef Eater, yaitu Orang2 kepercayaan Raja/ratu, yang tugasnya mencicipi makanan dan minuman raja/ratu sebelum disajikan kehadapan raja/ratu dan undangannya. Jadi kalau ada yang coba2 meracuni, ya mereka-mereka ini yang pertama bakal keracunan. Weehh serem amat yak.....

Tower of London

Beberapa kali kami melewati tempat unik, hanya bisa dilihat dari dalam bis. Salah satunya beberapa gedung modern yang ada di London, yaitu Lloyd Building dan Gherkin Building. Bis melewati juga apartemen termahal di London, One Hyde Park Apartment.
Gherkin adalah bangunan unik di kota London berbentuk bulat seperti telur. Dan saat ini mulai menjadi maskot kota London. Jadi kalo beli gantungan kunci, atau magnet Kulkas, Gherkin selalu ada gambarnya atau pahatannya di souvenir-souvenir tadi. Di sejajarkan dengan maskot-maskot kota London lain seperti London Eye, Buckingham Palace, Big Ben, Tower Bridge, Tower of London,dan tentara penjaga istana (Guardsmen) yang topinya lucu kayak telur tuh.......

Gherkin Building

Jalan-jalan menikmati kota London, kali ini kami akhirnya mampir juga (turun dan berfoto-foto) di area Big Ben dan gereja Westminster Abbey. Kedua area ini berdekatan, malah sejalan. Jadi di satu titik kita bisa berfoto dengan latar belakang Big Ben, Parliamentary House sekaligus berfoto di depan Westmisnter Abbey. Yang luar biasa, kami hanya diberikan waktu berfoto-foto di area itu sekitar 20 menit!! karena kami mengejar acara Changing of Guard di Istana Buckingham yang dimulai 30 menit lagiiii. Jadilaaahhh begitu turun dari bis kami langsung berlari-lari menuju tempat incaran kami untuk berfoto-foto.....hosh...hosh...hosh... (dibaca: menggeh-menggeh). Sebagai tambahan keterangan, gereja Westminster Abbey adalah gereja kerajaan, gereja ini biasa dipergunakan bila ada hajatan dikalangan keluarga kerajaan, seperti pernikahan, baptisan bayi raja, sampai kematian. Kecuali nikahnya pangeran Charles dan Lady Di. Acara nikah pangeran Charles tsb di adakan di gereja St.Paul, gereja katolik terbesar ke 2 setelah St. Peter Basilica, Vatikan yang bergaya Byzantium. Tambahan pengetahuan lagi (biar pembaca tambah pinteerrrr) Gereja St. Paul ini baru-baru saja dipergunakan lagi untuk misa Requiem, pemakaman Ex PM Inggris Margareth Thatcher.

Big Ben dan Gedung Parlementer Inggris

Westminster Abbey Church

St Margareth Church

Selesai foto-foto (agak telat kata TL) kami terburu-buru menuju istana Buckingham. Letaknya memang tidak jauh dari Westminster Abbey. Daerah Westminster ini memang terdapat beberapa bangunan bersejarah, selain Big Ben dan gedung parlemen Inggris, ada juga Downing Street (tempat tinggal/rumah dinas perdana mentri Inggris yang berkuasa) yang hanya kami lewati saja. Termasuk juga istana terkenal : Buckingham Palace. Sambil lari santai, kami serombongan ini tergopoh-gopoh menuju istana Buckingham. Saat itu ribuan manusia, sudah tumplek blek di lapangan depan Buckingham Palace, menunggu acara Changing of Guard. Sebenernya acara ini sering diadakan sih, 2 hari sekali, tapi entah kenapa mampu menyedot ribuan turis untuk datang ke situ. Gak bosen rupanya turis-turis itu??? weleh weleh.....
Di depan Buckingham Palace

Sial bagi saya, sudah lari-lari pake boot berhak 5 cm, ternyata acara Changing of Guardnya gak ada!! alias dibatalkan, karena cuaca yang terlalu dingin. Yang ada hanya penjagaan keliling istana oleh pasukan berkuda. Yaaahhhh.... Memang, acara Changing of Guard ini gak bisa ditebak adanya kapan. Bisa berubah sewaktu-waktu karena berbagai alasan. Makanya perlu beberapa hari tinggal di kota London untuk mengabadikan acara ini, karena tiap hari gak selalu ada. 



Tak ada upacara pergantian penjaga, hanya penjagaan keliling oleh pasukan berkuda

Hari menjelang sore saat kami meninggalkan Buckingham Palace. Akhirnya kami lanjutkan dengan acara makan siang. Untungnyaaaa oleh biro perjalanan kami kalo waktunya makan, selalu makan di Chinesse restoran (Phoenix Resto). Lumayan, seenggaknya sehari sekali kita bisa makan nasi nih!! Habis makan siang acara dilanjutkan ke musium wax, Madame Tussaud. Museum ini (yang di London) adalah yang pertama kali didirikan sebelum cabang-cabang lain didirikan. Antrian masuk (per grup) cukup lama. Saat hendak turun makan siang, karena menganggap cuaca London cukup cerah, dan karena kaki saya lecet gara-gara lari-lari mengejar acara di Buckingham, saya ganti boot saya dengan sandal jepit!!, yah, hanya pake stocking trus alas kakinya cuma sandal jepit. Begitu turun, perkiraan saya salah!! ternyata salju mulai turun disertai angin!! haduuuhhhh kaki rasanya bekuuu!! kapok beneerrr gak pake celana jeans hanya stockingan lagi. Sok tau bener saya ini!! dengan sangat menyesal, saya berdempet-dempet, ndusel-ndusel berdirinya diantara anggota rombongan cewek-cewek hihihihi, biar mendapatkan sedikit kehangatan atas kaki saya ini.... hik hik... menunggu di luar Madame Tussaud selama 20 menit saat salju turun amat sangat sangat menyiksa!!. akhirnyaaaa masuklah kami semua ke Madame Tussaud. Harga tiket masuk ke sini sangat mahal!! untuk dewasa 30 euro, anak 25 euro (kursnya saat saya berangkat 1 euro sekitar 13 ribu-an ckckckck) oleh karena itu disarankan, kalau mau berkunjung ke sini, beli tiket online saja, kita bisa dapat harga 15 euro. Di dalam museum, saya berkeliling dan berfoto-foto dengan idola pilihan saya!! Well.... saya hanya berfoto dengan patung lilin para aktor (cowok) sajalah.... hahaha (ah... ngapain foto sama artis? ntar kalah cantik)

Madame Tussaud Museum

Rupanya disekitar Madame Tussaud bertebaran aneka toko souvenir khas London dan Inggris. Daaannn....semua anggota rombongan mulai resah wkwkwkwwk ingin segera berbelanja souvenir khas London/Inggris (mengingat besok sudah cabut ke Paris). Dimana kita membeli souvenir khas London? ternyata menurut TL, kita akan diberikan waktu berbelanja souvenir khas London di daerah Chinatown, yang harganya lebih miring. Jadiiiii berbelanjalah souvenir khas London/Inggris di Chinatown yaaa...., setelah Madame Tussaud museum, kami diajak ke area pertokoan (lupa namanya). Karena saya gak terlalu tertarik, jadi saya hanya menunggu di bis saja. Di situ hanya ada mall dan pertokoan branded. Buat apa?? Saya datang hanya untuk menikmati tempat-tempat wisata bersejarah saja, dan mencari oleh2 khas London/Inggris. Jadi mengunjungi mall-mall di london tidak terlalu menarik minat saya. Di berikan waktu 1,5 jam berbelanja (saya memilih tidur di bis, karena capek). Setelah 1,5 jam berlalu, dan semua peserta kumpul tepat waktu, bis berangkat, dan akhirnya tiba juga kita ke area Chinatown. Akhirnya, beli-beli deh. Souvenir di sana lumayan murah dibanding tempat lainnya. kalo beli banyak, misal gantungan kunci atau magnet 3 biji dapet 10 euro. hahaha tetep aja mahal ya?? 1 biji 40 rb! kalo di tempat lainnya bisa-bisa 1 biji 5 euro tuh....puas belanja souvenir, kami makan malam, di chinesse food lagi, di area chinatown itu. Asyiikkk.... Habis makan di new moon (nama chinesse resto tadi), di bawah hawa dingin luar biasa, kami menuju hotel, sambil melewati pertokoan Harrods yang terkenal itu. Jaman dulu Harrods adalah tempat belanjanya anggota keluarga ratu Inggris, karena kedekatan antara ratu Elizabeth II dengan Muhammad Al Fayeed. Bila sang Ratu berbelanja di sini, maka dept store tsb akan ditutup untuk umum. Harrods menempati bangunan tua juga yang telah berusia 300 tahun. Dan yang dijual disini hanya barang-barang berkelas dan pilihan saja. Namun, sayangnya sejak skandal Diana dan Dodi, keluarga kerajaan tak mau lagi berbelanja di sini. Maka dimulailah kejatuhan Harrods.

The Harrods

Capek seharian tour, belum mandi (32 jam gak mandi sama sekali!! Kan bauukkk), langsung kami menuju ke hotel untuk beristirahat. Hotel yang kami tempati adalah Holiday Inn di daerah Kensington. Tapi saya tak perlu mengulas soal hotel dan berapa biayanya yah, karena namanya tour, soal hotel inipun sudah diurus. Bagi teman-teman yang ingin backpacker, bisa browsing hotel sendiri yaa.... ada banyak penginapan murah di London, yang penting tau daerah backpacker atau yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau tempat-tempat wisata. Masih banyak sih hotel2 yang menawarkan harga murah. Jadi tak usah khawatir soal penginapan. Ambil saja penginapan di daerah London (Picadilly Circus), Kensington, Westminster, dan daerah Southwark.

Di depan hotel tempat kami menginap

Semalam menginap, pagi-pagi kami sudah harus bersiap, karena kereta menuju Paris akan berangkat pukul 9 pagi. Yaaa.... kami menuju ke Paris dengan menggunakan kereta cepat eurostar dari Stasiun St. Pancras London. Tepat waktu, pada akhirnya semua rombongan masuk kereta, menuju Paris.... 

Sambil tunggu antrian tas-tas kami yang akan di masukkan ke dalam kereta
Kami berangkat pagi-pagi dari hotel menuju stasiun Pancrass, dengan harapan, tidak antre terlalu lama. Karena menurut kabar, rata-rata orang yang akan bepergian dengan naik kereta semua melalui stasiun ini. Semua adalah ke dan dari London, menuju Eropa Barat. Selain ke paris, destinasinya adalah ke amsterdam, belgia, luxemborg dan kota di jerman. Ternyata meski sudah pagi-pagi berangkat, masih saja antre, karena ada 4 bis wisata sebelum bis kami datang. Hahahaha ngantrinya 1 jam sendiri. Dan kami harus memasukan koper-koper besar ke dalam loket (mirip penerimaan bagasi pesawat) karena, kebijakan kereta api di sana tidak membolehkan koper besar masuk ke dalam kabin kereta. Yah... pokoknya mirip kalau kita mau naik pesawat terbang lah....Antri di dalam stasiun (lebih mirip airport daripada stasiun (atau saya yang ndeso yah? gak pernah liat stasiun modern kayak begini??? hahahaha) tempat nyaman, dan menunggu kurang lebih 1 jam, tentu saja kita melewati imigrasi, yang akan melayani kita denan ramah. Ada sedikit wawancara singkat (yang intinya bisa saya jawab dengan lugas) saat tahu saya berasal dari Indonesia, waaawww.... orangnya senang sekali.... Hallo Jakarta... jawabnya begitu hehehehe

Kereta Eurostar yang akan mengantar kami menuju ke Paris, Perancis
Akhirnya kereta yang akan mengantar kami ke Paris telah tiba, dan dengan antusias kami naik semua. Daaannn... pelayanannya memang premium, karena segala jenis roti (rata-rata croisssant) di keluarkan, mau minum kopi, teh susu tinggal pilih. Kenyaaanngggg..... Perjalanan tak terlupakan... BYE LONDON
Bersantai dalam kereta Eurostar

Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi kalau teman-teman ke London (meskipun kemarin hanya lewat saja sih) :
1. Darwin Museum
2. Victoria and Albert Museum
3. Leadenhall (semacam pasar,tempat syuting harry potter)
4. Taman Buckingham (seluas 22ha, ditengahnya ada Monumen Waterloo, untuk mengenang Duke of Wellington saat perang Waterloo, melawan tentara perancis yang di pimpin Napoleon Bonaparte)
5. St. Paul Cathedral.
6. National Gallery
7. British Museum

Kamis, 28 Februari 2013

Cambodia, The Khmer Kingdom




Kamboja atau Cambodia dalam bahasa Inggris, ada juga yang menyebutnya Campuchea. Kamboja adalah negeri orang Khmer. Dari literatur yang pernah saya baca, nenek moyang Khmer sebagian berasal dari orang Indonesia loh...., lha wong rajanya (jaman dulu) namanya juga mirip2 dengan nama raja2 Indonesia jaman dulu. Sebut saja Jayavarman (dibaca : Jayawarman), Suryavarman, Indravarman. Mereka adalah raja-raja Khmer pendiri candi-candi terindah di Angkor. Bandingkan dengan nama raja kerajaan Kutai : Mulawarman, atau raja dari kerajaan Tarumanegara : Purnawarman. Makanya tak perlu heran, saat berkunjung ke Kamboja, orang-orang asli Khmer wajahnya persssiiisss.... dengan wajah orang Indonesia. Berkulit coklat, bermata bulat, tinggi badan juga rata-rata (gak terlalu tinggi atau pendek). Lain halnya dengan Vietnam yang rata2 keturunan Indochina (berkulit kuning/putih, mata sipit, badan langsing), orang2 Kamboja beda. Lebih condong ke Melayu.

Sama seperti saat saya browsing mencari informasi mengenai Vietnam, sayapun browsing-browsing informasi mengenai Kamboja. Dari hasil pencarian saya, hanya ada 2 tempat yang sering di sebut dalam blog-blog para traveller dan backpacker, yaitu SEAM REAP dan PNOM PENH. Maka itulah tujuan utama kami berkunjung ke Kamboja. Pnom Penh adalah ibukota dari negara Kamboja, yang berbentuk kerajaan, sedang Siem Reap adalah ibukota propinsi Angkor. Kota-kota lain di Kamboja jarang menjadi destinasi turis, kotanya kota kecil, dan tidak banyak memiliki tempat wisata di sana. Ada siihh (katanya Mr. Harold, pemilik hotel di Pnom Penh)...... di propinsi Sihanouk Ville, banyak kota-kota pinggir pantai, tapi itu cuma kota pantai kecil, dan biasanya hanya para surfer saja yg datang berkunjung ke sana. Lha saya gak bisa surfing. Jadi ngapain ke sanaaa? 

Salah satu sudut kota Pnom Penh

WHY KAMBOJA? 
Banyak pertanyaan dari banyak orang. Banyak yang mengernyitkan dahi saat mendengar saya menyebutkan destinasi ke Kamboja. Pertanyaan umum : "Hah?? ke Kamboja? Ngapain ke sana? Ada apa di sana? Aman gak tuh? lha wong kayaknya masih ada perang di sana?". Termasuk suami, yang pertama kali mendengar saya memilih kamboja. Malah menentang saya datang ke sana. "Ngapain kamu ke sana Mom? kalo ada apa2, gimana? kalo tiba2 meletus perang, harus lari2, aku sih gak mikir diriku sendiri, lha wong lanang (laki2) ae loh, aku ki malah mikir kamuuu.... bisa lari gaakkk??" haahaahaahaa....... gubraakkkk..... Well Let's see ajaaahhh...
Setelah saya jelaskan aman, suami akhirnya mau diajak nyebrang ke kamboja. Mungkin dalam pikiran orang2 ini mengira Kamboja adalah Myanmar? Memang yang masih sedikit bergejolak adalah Myanmar. Walaupun dekat  dengan Myanmar, rasanya kok gak mungkin deh masuk Kamboja. Belum lagi berita-berita dari Thailand, saat pemilihan perdana menteri Thailand yang sempat terjadi demo besar-besaran antara pendukung merah dan kuning. Mungkin itu juga yang menjadi pikiran suami ya?. Pernah juga, saat berada di HCMC, serombongan ibu2 dari Indonesia yang terbengong2 mendengar kami ke kamboja. Pertanyaannya sama : " Ke Kamboja??? Aman gaakk?". Sayapun menjawab AMAAANNN..... 

Setelah menimbang2, saya putuskan untuk mengunjungi Kamboja di tengah2 hari berlibur kami. Itu karena kami sudah terlanjur beli tiket pp Jakarta-HCMC. jadi mau gak mau, dari kamboja, kami harus balik lagi ke vietnam. Waahhh tau gitu, mending belinya Jakarta-HCMC, Pnom Penh-Jakarta yaahh.... karena perjalanan HCMC-Seam Reap memang cukup jauh (sekitar 12 jam kalo lancar) jadi wasting time di jalan nih. Itu semua karena itinerary baru di buat setelah tiket pesawat issued, ndilalah, saya maunya ke Kamboja, gak mau ke Hanoi.

Kenapa ke kamboja? karena saat dilihat di peta, ternyata HCMC dengan Pnom Penh dekeet.... Dengan naik bis hanya memakan waktu 5-6 jam. Biayanya bisnya murah lagiii HCMC-Pnom Penh hanya sekitar $10/orang. Lagi pula untuk orang-orang se asia tenggara, sudah gak berlaku Visa on Arrival lagi, jadi kalo nyebrang ke Kamboja, dah gak bayar visa lagi. Asyiikkk...... padahal kalo orang bule, dari Vietnam di immigration border gate harus bayar setidaknya $25/orang untuk masuk ke kamboja. Trus saya pikir2 juga, waahh lumayan nih, sekali jalan, 2 negara bisa dikunjungi. Hitung2 menuhin stempel di buku paspor hahahahaha......

Setelah menyusun itinerary dengan cermat, saya mengambil keputusan kalau kota pertama yang akan kami datangi adalah SIEM REAP dulu, dengan pertimbangan, di hari ke 3 kami memulai perjalanan, tubuh masih segar, masih semangat jalan2, maka rute yang kami ambil adalah rute terjauh dulu. Baru setelah dari Siem Reap kami mengunjungi kota Pnom Penh. Dari HCMC ke Siem Reap lamanya perjalanan adalah sekitar 12 jam. Biaya bis eksekutif sekitar $22-$25 dollar. Tiket kami dapatkan di agen tour and travel yang banyak berjejer di sekitar Ben Tanh Market. Pertamanya sih kami kena harga $25/orang. Tapi setengah merayu dan menawar (saya yg merayu hihihi... namanya juga ibu2, pdhl yang di rayu ya sama2 cewek, petugas tour and travel di sana) dengan alasan, kami beli tiket sekaligus 4, eehhh... di kasih harga $22/per orang. Aseeekkk...... Nahh... jangan ragu menawar di Vietnam, dan herannya, mbaknya ini juga gak marah kok!.... orang-orang Vietnam tuh, baik2 dan ramah2. Dari mbaknya inipun, kami juga dapat info mengenai Kopi Vietnam, bahasa Inggrisnyapun fasih. jadi kami bisa bercakap-cakap dengan baik dan lancar.



TEMPAT TEMPAT WISATA
Dari hasil browsing2 saya dapatkan info tempat2 wisata di dua kota ini adalah sebagai berikut :
1. Seam Reap
Hanya 1 tujuan para wisatawan berkunjung ke Seam Reap : Angkor Archeological Park.
Angkor Archeological Park (selanjutnya saya singkat AAP aja yah) adalah tujuan wisata kelas dunia. Nyaris 100% turis mancanegara berkunjung ke Kamboja dengan tujuan Siem Reap adalah mengunjungi AAP ini.
AAP sendiri suatu situs kuno berisi candi2 peninggalan kerajaan Khmer kuno. Yang besarnya (lahannya maksudnya) kurang lebih 20 kali luas taman candi di Borobudur. Jadi bayangkan betapa besarnya AAP ini. Waktu sehari tak cukup untuk mengeksplorasi daerah ini (kalo mau mengunjungi seluruh candi yang ada di AAP). Oleh karenanya di gerbang masuk area AAP ini tertulis harga karcis masuk terusan, berdasarkan hari. Tiap turis boleh memilih mau mengunjungi AAP ini dalam berapa hari. Pilihannya 1 hari, 3 hari atau 7 hari. ckckckckckck bisa dibayangkan gak siiihh? kalo ada tawaran 7 hari karcis terusan? segede apa nih tamannya???
Di AAP inilah terletak candi yang sangat terkenal di seluruh dunia : ANGKOR THOM dan ANGKOR WAT. Makanyaaaaa saya ngebet pingin ke siniiii hiks.....
Tempat lain yang patut dikunjungi di Siem Reap adalah Night Marketnya. Di sini banyak dijual souvenir2 khas Kamboja dan Selain Night Market, ada juga Museum Angkor, yang terletak di jalan menuju AAP (Charles de Gaule Boulevard).

Angkor Wat

THE ANCIENT ANGKOR
Karena Begitu luasnya AAP ini maka mau tidak mau saya harus tentukan kemana saja saya akan berkunjung. Karena kami hanya punya waktu sehari saja untuk mengunjungi AAP ini. Akhirnya, saya putuskan hanya mengunjungi 3 candi saja : TA PROHM, ANGKOR THOM, dan terakhir ANGKOR WAT. itupun butuh waktu nyaris seharian saat mengunjungi 3 kuil tsb. Ampyuunnn capeeekkk....

Secara umum AAP terdiri atas kompleks candi2 sbb :
1. Central Angkor
Candi2 yang termasuk di central angkor : Angkor Wat, Ta Prohm Kel, Bakheng, Baksey Chamkrong, Prasat Bei, Thma Bay Kaek, Angkor Thom, Bayon, Bapuon, Elephant Terrace, Leper King, Phimeanakas & Royal, Tep Pranam, Preah Palilay, Preah Pithu, Suor Prat Towers, The Khleangs, Mangalartha.
2. Eastern Angkor
Candi2 yang termasuk di eastern angkor : Thommanon, Chao Say Tevoda, Spean Thma, Ta Nei, Hospital Chapel, Ta Keo, Ta Prohm, Kutisvara, Banteay Kdei, Srah Srang, Prasat Kravan, Bat Chum
3. The East Baray
Candi2 yang termasuk di east baray : Pre Rup, East Mebon, Banteay Samre
4. Northeastern Angkor
Candi2 yang termasuk di Northeastern Angkor : Preah Khan, Neak Pean, Krol Ko, Ta Som
5. The West Baray
Candi2 yang termasuk west baray : West Mebon, Ak Yum, Phnom Krom
6. Roluos
Candi2 yang masuk Roluos : Preah Ko, Bakong, Loley
7. Banteay Srei & Beyond
yang termasuk sini : Kbal Spean, Beng Mealea
Naah.... sebanyak ini candinya..... hehe.... puyeng yah....

Kenapa saya pilih Ta Prohm? Angkor Thom dan Angkor Wat saja?
Ta Prohm : karena candi  ini adalah tempat syuting filmnya Angelina Jolie di Tomb Raider 2 (kalo gak salah) apalagi yang bikin menarik adalah pohon2 raksasa yang menangkringi candi2. Saat saya datang ke sana, Ta Prohm sedang dalam renovasi. Pohonnya bener2 raksasa, Makanya candi2 di revitalisasi, karena di khawatirkan ambruk, gak kuat menahan beratnya pohon.

Ta Prohm

Angkor Thom : karena ini candi yang sangat terkenal, makanya saya pilih ini. Ternyata Angkor Thom itu adalah kompleks besar berisi candi2. Hehe saya kira Angkor Thom tuh candi tunggal. Setelah tau kalo Angkor Thom itu kompleks candi, maka saya pilih lagi mana2 saja yg harus di kunjungi di Angkor Thom. Menurut literatur yang saya baca Angkor Thom jaman dulu adalah kota pusat pemerintahan kerajaan khmer kuno. Makanya istananya berada di dalam area Angkor Thom ini, namanya Phimeanakas. Di Angkor Thom, saya pilih mengunjungi Bayon Temple, Bapuon, Phimeanakas, Elephant terrace dan Leper King Terrace. Karena tempat2 ini sejalan (mulai dari Bayon sampai tempat tuk tuk diparkir), jadi saya kunjungi sekalian. Hanya saja gak sempat masuk ke Bapuon dan Phimeanakas, karena untuk masuk (tempat ini berada dalam satu tempat lagi yang di kelilingi pagar batu) ke dalamnya jauh, harus jalan lagi, melewati satu taman. Ampyyyuuunnn kagak kuaattt kaki eikeee...., Bapuon aja cuma foto dari depan.
Angkor Wat sudah tidak perlu di tanya lagi, ini termasuk daftar THE MUST to see saya.....

Urut-urutannya di mulai dari Ta Prohm dulu, karena saya mendapat info, rata2 turis akan datang ke Angkor Wat saat subuh. jadi daripada umpel-umpelanan, saya balik saja urutannya, saya mengunjungi Ta Prohm, terakhir baru Angkor Wat.... ternyataaa... sama ajaaa penuh turiiss.... padahal ini belum musim liburan. Selidik punya selidik ternyata turis-turis Eropa dan Amrik rata2 datang bulan Oktober sampai Januari karena menghindari musim dingin di sana.

2. Pnom Penh
Adalah ibu kota dari kerajaan Kamboja. Jangan di bayangkan Pnom Penh seperti Jakarta yang metropolis. Pnom Penh malah masih termasuk yang terbelakang. Belum ada mall-mal besar berdiri (baru mau di bangun sekarang). Pnom Penh adalah seperti Jakarta tahun 1980 an hehe.... panaasss dan berdebu. Tempat2 wisata di Pnom Penh tidak begitu banyak. Antara lain : Royal Palace, Silver Pagoda, National Museum, Central Market (Psar Thmey), Temple of The Lotus Blossom, Wat Langka, Wat Ounalom, Tuol Sleng, Pnom Penh Night Market.

CATATAN PENTING
Ada beberapa catatan penting bagi yang pertama kali berkunjung ke Kamboja sbb:
1. Bahasa
Bahasa di Kamboja berbeda dengan Vietnam. kalo pake bahasa Khmer jelass kami gak bisa. Tapi untungnyaaa.... di  Seam Reap warga Khmer rata2 bisa berbahasa Inggris. Mungkin karena Seam Reap adalah destinasi utama turis manca kali yah? jadi semua (mulai dari anak2 penjual souvenir, sampe sopir tuk tuk) fasih berbahasa inggris, walau grammarnya gak begitu bagus. Artinya masih bisa mendapat keterangan jelas lah selama jalan2 di kamboja. Sopir tuk tuk di Pnom Penh juga fasih berbahasa Inggris. Dan mereka guide yang handal!! mereka akan dengan senang hati mencarikan alternatif tempat wisata dan tempat kuliner yang enak tapi murah hehe.... tapi di luar driver tuk tuk dan pegawai hotel dan orang2 di night market, whuaduuhh.... rata2 orang Kamboja gak bisa bahasa Inggris blasss...... Repot jugaaa.....rasanya tetep perlu peta, catatan alamat hotel dan tempat2 wisata. GPS juga perlu niihh, di sini nyalakan di hotel ber wifi, beress... Meski demikian, tempat wisatanya di Pnom Penh cukup mudah di jangkau, berdekatan dan semua berada dalam kota (paling jauh Tuol Sleng). Kalo di Seam Reap gak perlu GPS, tentukan saja tempatnya, karena sopir tuk tuk punya peta APP, dan mereka tau dengan pasti kemana mereka pergi.

2. Uang
Mata uang Kamboja adalah Riel Kamboja. Selain Riel, US Dollar berlaku di sana. Malah, di mana2 kebanyakan alat pembayarannya adalah US Dollar. $1 = 4.000 Riel (kurs saat saya ke sana). Harga barang2 di sana juga sangat murah dibandingkan di Indonesia. sama seperti Vietnam. apalagi kaos. kaos juga sekitar $2. Jangan lupa untuk menawar, karena bisa dapat harga murah yaa karena tawar menawar tadi. 

3. Makanan
Naahh... ini nih yang sedikit beda dari Vietnam. Kalo untuk rasa masakannya sih, gak usah kawatiirrr..... Kamboja juga surganya kuliner. semua makanan wwenaaakkkk.... Tapi harganya ada yang murah ada yang mahal, tgt makannya di mana. kalo pas yg dapet murah, ya murah banget. kalo pas gak pas yo rada mahal tapi tetep semua enak dan kenyang (porsinya banyak). Berbeda dengan Vietnam, tidak setiap jalan terlihat sekumpulan orang yg sedang duduk santai di kursi, sekedar ngobrol atau makan. Di Kamboja gak ada yang seperti itu. Jadi kami agak kesulitan mencari sarapan pagi (kebetulan di pnom penh kami memesan hotel yang gak menyediakan sarapan). Jadi agak repot nyari sarapan. Untungnya saat jalan2 ketemu warung yg jualan dendeng, mampir di situ, asal aja. Tuh dendeng hanya di bakar trus di giling dengan mesin giling, dahh... gitu ajaaa..... langsung di sajikan. Lhaaaaaa kok enak toooo hihihihi..... untuk teman2 Muslim, juga masih akan tetap merasa kesulitan untuk mencari tempat makan karena rata2 di kamboja yang di sediakan adalah daging babi. tapi selalu ada juga depot yang menyediakan selain daging babi, seperti depot muslim Malaysia. Bisa makan di situ (tapi rada mahal harganya). Makanan khas asli Kamboja namanya AMOK, di sajikan, bisa di piring, bisa di dalam batok kelapa. semacam sup bersantan isi daging (bisa sapi, bisa babi, bisa ayam) dengan potongan wortel dan daun2an (entah daun apa saja yang dicemplungin ke dalamnya). Rasanya enak dan gurih. Kalo minuman khas sih gak ada yah. Suami saya hanya mencoba Bir Angkor (Angkor beer), katanya lebih enak daripada Bir Saigon (Saigon beer).

Angkor Beer

4. Lalu Lintas dan Traffic
Jalanan di Pnom Penh apalagi di Seam Reap gak sepadat HCMC. Motor lebih sedikit. Penduduknya juga gak banyak. Jadi gak macet. Sama dengan di Vietnam di Kamboja menganut sistem stir kiri, jadi kalo jalan di sebelah kanan. Sepeda motor yang aneh, adalah modelnya. karena di sana motor baru dan lama semua modelnya mirip honda supra tahun 90 an hehehe, jadi motor-motor model futuristik kayak mio, vario, scoopy gak ada di sini. Yang aneh lagi, di kota Pnom Penh, gak ada mobil jelek. Semua mobil rata-rata Land Cruiser, Range Rover, Rav4, Prius, Triton, Navarra, Ranger, Camry, Mercedes Benz, Audi, BMW. gubraaakkk gak ada yang jelek!! ngeliatnya aja sampe terbengong2. Rata2 tiap rumah/ ruko, memakirkan mobil 1 land rover di halamannya. Ckckckckckck saya sempat bertanya tanya dalam hati, jangan2 harga mobil di sini murah ya? sampe2 semua beli land cruiser baru. Yang juga aneh di Kamboja adalah kita gak akan menemukan taksi di sini. Kendaraan rakyat untuk mengantar pergi kemana2 (kalo gak ada mobil) adalah TUK TUK. Tuk tuk berisi untuk 4 orang, seperti andong, hanya saja di tarik oleh sepeda motor. Selama di Seam Reap dan Pnom Penh, kami muter-muter kota naik tuk tuk. Aseeeekkk......

5. Suhu dan Cuaca
Suhu dan cuaca gak beda jauh dengan Vietnam dan Indonesia. Hanya, menurut saya, hawanya lebih panas di Kamboja. Apalagi di sini jarang terlihat pohon di pinggir2 jalan (kecuali di kawasan AAP). Selama di Vietnam-Kamboja, kami hanya merasakan hujan sekali ya saat di Kamboja ini. enam hari di sana? hehehe keriinngg..... jadi sebaiknya kalau berkunjung ke Kamboja bawa saja2 baju kaos tipis2 dan u can see aja.

6. Tempat Wisata
Semua tempat wisata di Seam Reap dan Pnom Penh recomended dikunjungi. Semua indah2 dan unik2. Kuil/pagoda lebih bersih dan tidak kumuh. Bangunan2 seperti pagoda, terutama royal palace (istana raja), miriiippp sekali dengan bangunan2 yang ada di Thailand. Penuh dengan ukir2an halus dan detil yang rumit. Gak rugi berkunjung ke Kamboja. Hanya saja, beberapa tempat di wilayah kota banyak sampah. kayaknya sih, lebih bersih di HCMC. Tapi itu kan buat kotanya. Kalo tempat wisatanya bersih kok. Perlu diingat, daftar The Must to see saya diprioritaskan melihat tempat2 kuno. jadi kalo mau cari tempat selain itu harap browsing2 sendiri yaaahhh......

Di bawah ini adalah catatan perjalanan saya di Kamboja. Selamat menyimak yaa...

Sama seperti saat di Vietnam, itinerary Kamboja sudah di rencanakan dengan matang. Semua anggota manut dengan saya hihihi.... jadi kemanapun saya ingin pergi, mereka akan ikuuttt.....hotelpun, kami booking melalui Agoda. Setelah melihat2 fasilitas dan letaknya akhirnya kami dapatkan2 hotel. Di Seam Reap kami menginap di Angkor Way Boutique Hotel, di area Charles de Gaule Boulevard. Ini adalah jalan utama menuju APP, jadi cucoookkk tempatnya. gak jauh2 amat dari tempat wisata. Di jalan ini berjejeran hotel baik besar maupun kecil. Jadi kalo ke Seam Reap, pilih saja hotel di jalan ini. Harganya mulai dari Rp. 204 rb/malam, kami ambil untuk 2 malam. Ada fasilitas kolam renang dan gym lagiii.... dan dapat breakfast utk 2 orang. Di pnom penh kami menginap 1 malam di Hotel Sundance Inn and Saloon. Fasilitas kolam renang. Kamarpun ndilalah dapet yg supergede dengan ruang tamu tersendiri, hanya sekitar mulai dari Rp. @199 rb/malam. Hanya saja minus breakfast. Jadi di Pnom Penh kami mencari sarapan di bantu driver tuk tuk. Untuk hotel paling enak pilih di daerah Sisovhat Quay/Riverside/Riverfront. Daerah ini adalah pusat backpacker dan bule2. Jadi banyak pub, resto. letaknya di pinggi sungai Tonle Sap. Jadi keren banget kalo malam, lampu warna warni kelap kelip, persis kayak di Kuta Bali. Ndilalah kok hotel pilihan saya letaknya di sini. Cucoookk booo.... apalagi Royal Palace, National Museum dll, letaknya di daerah Sisovhat Quayi. Yg agak jauh hanya Psar Thmey (central market) dan Tuol Sleng. Tapi ke 2 tempat ini berada di dalam kota Pnom Penh kok. Jadi itungannya gak jauh2 amat lah...



Day 3
Karena sudah di wanti2 oleh petugas tour and travel kalo kami akan di jemput pagi hari sekitar jam 7, maka malam sebelumnya kami sudah packing barang bawaan. Pagi jam 6 sudah siap, kali ini kami gak mau breakfast di hotel, tapi ingin mencoba Pho untuk pertama kalinya di pojokan dekat hotel, nama depotnya : Bun Moc Thanh Mai. Enaknyaaaaa..... pagi2 panas2.... berdua habis kira2 Rp. 36 rb doang. jam 7 travel yang menjemput kami sudah siap, akhirnya mengantar kami menuju bis antar negara. Bus eksekutif yang recomended dr Vietnam ke Kamboja biasanya adalah MaiLinh Ekspress atau Mekong Ekspress. Untuk warga non Khmer di kenai harga kurang lebih $25 (HCMC-Seam Reap) atau $10 (HCMC-Pnom Penh), nah perlakuan istimewa di berikan kepada warga Khmer, kalo beli tiket harga yg di berikan lebih murah lagi di bandingkan harga non Khmer. 
Bis yang mengangkut kami dari HCMC ke Seam Reap, transit Pnom Penh

Perjalanan dari HCMC hingga perbatasan Vietnam-Kamboja (Moc Bai) di tempuh kurang lebih 2,5 jam. di border gate pengurusan paspor gak nyampe 1 jam, karena urusan paspor2 ini telah di urus secara kolektif oleh kru bus (enak kaaannn) Saat lepas dari imigrasi Vietnam, memasuki antrian di imigrasi Kamboja, tyt pengecekan imigrasinya canggiiihh..... mereka pake sistem finger print, tangan kiri, tangan kanan. habis itu beresss deehh.... kita memasuki Kamboja, yang langsung di sambut bangunan2 lumayan gede ala Las Vegas, alias hotel dan tempat judi. wkwkwkwkwkwk.... tempat sekelilingnya kering dan gersang nyaris mirip Las Vegas. perjalanan di lanjutkan. krg lebih jalan 1 jam, kami menyeberangi sungai mekong, naik kapal tongkang. Di daerah mana gak ngerti.... karena nama desanya gak terbaca. Lha pye? tulisannya super kriting sih hihihihi. 

Cambodian Border di Moc Bai
Pelabuhan tempat penyebrangan beserta kapalnya tergolong kumuh. Jadi males foto2 di atas kapal. sampe sebrang lanjuuttt hingga 2,5 jam kemudian kami sampai di terminal Pnom Penh, tepat di depan central market. ternyata kami harus menunggu 1,5 jam lagi hingga bus yang mengantar kami ke Seam Reap datang. Ealaahhh.... ternyata busnya ganti toh. Akhirnyaaa kami menunggu di terminal kecil itu. Terminal Pnom Penh, biarpun kecil ternyata penuh Bule.... yang rata2 ingin juga datang ke Seam Reap. Akhirnya jam 16.45 tepaatt.... bis berangkat. 

Pelabuhan penyebrangan menuju Pnom Penh

Di atas kapal fery saat menyeberangi sungai Mekong

Sempat mampir makan malam di satu rumah makan rada jelek (menurut saya) tapiii ya ampuunnn makanannya weeenaaaak!!, saya hanya pesan Pho ayam saja. Nah, saat makan, saya di tawari si pemilik rumah makan, tuk tuk beserta sopirnya katanya sih muter2 di APP dari supir tuk tuk temannya itu murah, hanya minta $17 aja. setelah kami berunding okelaaahhh kalau begitu, itupun, sudah dengan bonus, dijemput di terminal Seam Reap nanti malam dan diantar ke hotel gratiss. Makanya kami mau. Bis berjalan lagi, akhirnya sampai di Seam Reap jam 1 malam!! jadi Pnom Penh-Seam Reap kami tempuh dalam waktu 8 jam!! Ancuuurrr rasanya ni badan. Kota sudah gelap gulita. Makanya kami bersyukur menerima tawaran si pemilik rumah makan tadi> Di terminal, sopir tuk tuk sudah menjemput kami, dengan papan di tangan bertuliskan Mr. Hans. Thanks God!! sampe hotel dah gak inget apa2 lagiiii kleppaaakkk langsung tidur habis mandi. Jadi total dari HCMC (jam 8 pagi) sampai Seam Reap (jam 1 malam) adalah 17 Jam!! huwaaaaaaaaaaa 

Day 4
Jam 9 pagi sopir tuk tuk telah siap di depan hotel. Namanya Paul. Ia masih berumur 21 tahun, orang Khmer asli, ramah, dan fasih berbahasa Inggris. Foto-foto sebentar di depan tuk tuk, langsung kami berangkat. Jalan menuju AAP berdebu, tapi teduhnya minta ampun. Sekeliling jalan di penuhi pepohonan rimbun, di beberapa tempat bahkan mirip hutan. Memasuki gerbang karcis kami diminta turun, dan harus membeli karcis satu2. Ooohh ternyata buat karcisnya juga keren, ada pemindai wajah. Jadi wajah kami di foto, dan foto wajah kami di cetak di karcis itu. Hanya butuh waktu 5 menit. Voila!! jadi deh tu karcis, terpampang wajah kami masing-masing. jadi kami harus membawa karscis itu ke mana2 selama berada di kompleks Angkor. Karena setiap memasuki kompleks candi, penjaga akan mengecek karcis dan memeriksa apakah wajah di karcis sama dengan wajah yg memegang karcis. Kalo gak sama tentu gak akan boleh masuk. Harga karcis masuk terusan itu se hari $20/orang. Mahalnyaaaa.... tapi bener2 sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan nanti. 


Selesai urusan karcis, kami ber 4 kembali ke tuk tuk, langsung menuju Ta Prohm (bagian timur dari Angkor Thom). Puas menikmati Ta Prohm, oh ya kompleks Ta Prohm ini memiliki 2 gerbang, gerbang barat dan timur. Kami masuk dari gerbang timur, keluar di gerbang barat. Dalam setiap perjalanan di antara gerbang sampai candi (baik masuk dari barat atau timur), terdapat serombongan musisi asli Khmer memainkan musik tradisional Khmer. Tyt mereka adalah korban bekas ranjau di area killing fields, jadi ada yang tidak mempunyai tangan, atau kaki, atau buta. Miris banget keadaannya, oleh karenanya mereka mainkan itu untuk mendapat sedekah dari Turis, tapi ada juga CD yang dijual oleh mereka seharga $10 per cd. Saya berikan uang saja. gak beli CD nya.

Pemusik cacat memainkan lagu-lagu tradisional Khmer

Dari Ta Prohm lanjut ke Angkor Thom kami masuk dari gerbang Timur. Gerbang ini besar sekali. Bisa saya bayangkan dulu Angkor Thom adalah ibukota yang besar, bisa dilihat dari gerbangnya saja. Masuk gerbang, langsung diantar ke Bayon Temple (atas permintaan saya) Bayon adalah candi2 unik yang semua stupanya bergambar wajah seseorang (diperkirakan wajah2 itu dipahat menurut wajah Jayawarman VII, raja Khmer yang membangun Angkor Thom dan Bayon Temple). 

Bayon Temple

Puas keliling Bayon temple, kami berjalan ke arah selatan menuju ke arah pusat istana raja (Phimeanakas), melewati kuil Bapuon, foto2 duluuuuu, tapi gak sampe masuk ke dalam kuil Bapuon. Karena utk masuk ini harus jalan melewati jembatan batu di atas telaga. capek ah..... puas foto-foto di depan Bapuon, lanjuutt ke arah Phimeanakas, ternyata ini adalah candi di dalam suatu kompleks. Kompleks candinya di kelilingi tembok batu, yang di dalamnya terdapat Royal Palace, melewati taman dan hutan dan kolam. Tidaakkk.... capeee deehh akhirnya saya mampir saja di teras gajah (terletak di sepan gerbang kompleks Phimeanakas). Elephant Terrace adalah teras utama sebelum memasuki kompleks istana. di situ banyak terdapat patung2 dan relief gajah. Makanya di sebut Elephant Terrace. 

Elephant Terrace

Puas foto-foto di sini, kami lanjutkan menuju Lepper King. Leper King menurut cerita adalah tempat bertarungnya raja Jayawarman melawan naga, yang di menangkan oleh sang raja. di bawah leper king ini terdapat gang berliku yg dinding2nya di penuhi relief. Indah sekali!!!


Selesai dari Kompleks dalam Angkor Thom, rupanya Paul sudah menunggu, dan mengajak kami untuk makan siang. Kami langsung memesan makanan khas Khmer yang namanya AMOK dan makanan lain. Paul pun kami ajak makan bersama. Habis sekitar Rp. 300 rb an. Dari Angkor Thom keluar menuju Angkor Wat, melewati gerbang selatan/Victory Gate. Ini adalah gerbang utama masuk menuju kompleks Angkor Thom, lebih besar daripada gerbang timur tadi di mana kami memasuki angkor Thom. Foto2 dulu di siniiii.... puas foto2, kami langsung menuju angkor Wat

Di kaki candi Angkor Wat

Memasuki Angkor Wat yang luaarrr biasa rame. Saya membayangkan, pemasukan per hari APP brapa niihh... kalo per orang saja $20. Ada ribuan orang berkeliaran di dalam APP. ckckckckck. Memasuki area ini kami di wanti2 harus mengenakan pakaian tertutup, gak boleh celana pendek dan kaos u can see. Jadilah, saya menutupi celana dan atasan saya dengan selendang dan jaket. Menuju Angkor Wat, juga melewati jembatan batu besar, karena Angkor Wat ini terletak di atas telaga (atau bendungan) jadi di kelilingi air. Sore hari begitu indahnyaaaa..... Sayang kami sudah terlalu capek, jadi kami gak naik ke puncak di dalam kuil utama (setinggi 42 meter!!!) mau naik juga, antrinyaaaa minta ampun.... puas foto2 di berbagai sudut Angkor Wat, kami memutuskan pulang, karena sudah jam 5 sore. Apalagi malam harinya kami ingin melihat pertunjukan tari tradisional Khmer APSARA sekaligus dinner, mencari tiket bus ke phnom penh, dan ke night market. Masih banyak tempat yang harus kami kunjungi.

Relief dinding di angkor wat

Malam jam setengah tujuh, kami sudah siap lagi, dengan dandan agak keren (karena mau dinner donggg), kami pergi ke kantor travel, cari tiket ke Pnom Penh. Karena pengalaman naik bus kemarin yang cukup lama, akhirnya kami memilih naik mini van saja (yang katanya hanya 6 jam tet), bayar harga $14/orang. setelah beres, lanjut ke Kou Len II Resto. Resto besar dengan panggung untuk pertunjukan Apsara. Untuk acara dinner ala hanamasa (all u can eat) kami harus merogoh kocek $12/orang. Mahal jugaaaa.... tapiiii... tak apalah!! kapan lagiii bisa berkunjung ke sini? Ya Gak??. Tapi semua makanan dan tariannya tidak mengecewakan. Lepas dari acara Dinner Jam setengah 9 malam, kami bergegas ke night market. Tempatnya.... waw amazing!! Seam Reap night market mirip ancol di malam hari. banyak lampu berwarna warni, orang ramah2, barang2 bagus... waaaa gak akan terlupa. mana banyak bule berciuman lagiii tambah gimanaaaa gitu hihihihihi... Jam 11 malam night market ini tutup. Akhirnya, kami pulang ke hotel, istirahat, karena pagi2 di jemput travel yang akan mengantar kami ke Pnom Penh. Karena Paul mengantar kami sampai larut malam, maka dia meminta tambahan $10, akhirnya kami membayar Paul sebesar $27.

Seam Reap Night Market

Day 5
Pagi2 jam setengah 9 kami sudah di jemput travel, kemudian langsung berangkat ke Pnom Penh. Mini Vannya Mercedes. Nyaman bangettt.... tapi emang kencaaannggg kalo laju. Sampe2 gak bisa tidur saking takutnya hahahaha.... mana duduk paling belakang lagi, udah skok nya empuk, saben ada gronjalan, paling tinggi lompatnya hahaha.... 6 jam kemudian kami sampai di Pnom Penh, di tempat shuttle busnya kami naik tuk tuk (bayar $4) untuk sampai di hotel. Mandi, istirahat bentar, langsung keluar lagi, dengan jalan kaki. Cari makan dulu. Agak susah nih cari makan, karena gak kayak di HCMC, di mana pedagang makanan ada di setiap jalan. Di Pnom Penh harus jalan dikit. Maksud hati mau cari Psar Thmey, tapi karena code name taunya hanya central market, semua orang yang kami tanya menjawab tidak tahu huwaaaaaa.....karena capek muter2 jalan2 gak jelas dan gak nemu2 tempatnya, akhirnya suami nyerah, kami memanggil tuk tuk lagi untuk mengantar ke central market (baru tau kalo namanya Psar Thmey), $2 melayang, eehhh ternyata dekaattt daannn tutup.... sialaannn. 
Kami panggil tuk tuk lagi (lagi2 $2 melayang) untuk mengantar kami menuju area sisovhat quay, karena si dia kepingin jalan2 di pinggiran sungai, eehh sama sopir tuk tuk malah di kasih peta!!. Barulah kami tau kalau hotel kami deket banget sama pinggiran sungai itu, dan baru tau juga kalo area wisata seperti Royal Palace dll juga ada di pinggiran sungai. Emang yaaahhh.... peta itu penting!! catat itu!! 


Kami jalan2 berdua di pinggiran sungai, adduuhh enaknya, jadi inget jaman pacaran hihihihi... gandengan tangan. Rasanya sudah lama kami gak pernah berjalan berdua sambil bergandengan tangan. Dan beruntungnyaaaa.... lagi2 kami menemukan secara gak sengaja Pnom Penh Night Market!!!! Thanks God, rasa kesal karena central market tutup tadi hilang sudaahhh..... kami belanja2 souvenir khas kamboja di night market ini saja!! Setelah puas belanja, kami balik ke hotel dengan jalan kaki, karena letaknya deket bangettt. Sampe hotel. langsuunnggg zzzzzz.......

Day 6
Hari ini bangun agak pagi, karena kami berencana putar2 kota Pnom Penh, dan hanya ada waktu hingga jam 11 siang (jam 12 Travel yang akan membawa kami kembali ke HCMC akan menjemput). Jam 7 nan kami sudah dijemput oleh sopir tuk tuk sewaan kami. Namanya Mr. Lay. Orang sudah paruh baya, tapi baik hati, dan sedikit cerewet. Baik hatinya karena beliau mengajak kami putar2 kota Pnom Penh (di luar schedule kami) tanpa meminta bayaran tambahan. Untuk muter2 kota beliau minta $10 dollar. Okelaahh kalau begitu. Tempat pertama yang kami minta adalah : tempat untuk SARAPAN hehehehe lha wong lapeerr... Kami diajak ke rumah makan yg menjual PHO murah dan enaakk banget. Kata Mr. Lay, dia tidak mau ajak makan di rumah makan yg makanannya tidak baik (maksudnya gak enak kali yah??). Kami ajak pula Mr. Lay sarapan, Tapi dia gak mau, hanya minta secangkir kopi susu saja. Sambil menunggui kami makan, dia bawa laptopnya (oh... my God! ternyata Mr. Lay juga seorang agen asuransi) demi mencari sesuap nasi katanya.  Saya jadi terharu mendengar ceritanya. Dia tunjukkan foto2 istri dan anak2nya. 

Mr Lay dengan tuk tuknya

Habis makan, kami berangkat ke Wat Ounalom, foto2 di situ sebentar, lalu lanjut foto2 di National Museum, baru terakhir Royal Palace. Foto2 hanya bisa di depan Royal Palace saja, karena kami tidak dapat masuk ke dalamnya, karena meninggalnya Raja Norodom Sihanouk. Kami juga gak bisa ke Silver Pagoda, apalagi karena Silver Pagoda letaknya dalam istana raja. Sayang yaahhh hiks.... 

Wat ounalom
Di belakang saya adalah gedung National Museum

Royal Palace

Dari Royal Palace, kami langsung minta ke Tuol Sleng Genocide Museum. gak terlalu jauh juga (karena masih di dalam kota) selama 1 jam kami mengunjungi Tuol Sleng. Tuol Sleng ini adalah bekas gedung SMU, yang oleh tentara Khmer Merah (Khmer Rouge) di pakai sebagai tempat tahanan, interogasi, penyiksaan, sampai pembunuhan tawanan2annya. Percaya atau tidak, gak lama di sana, saya mendadak pusing, dan mual. Entah karena capek, masuk angin, atau memang merasa tidak enak berada di dalam area tersebut. Melihat kamar2, dan foto2 korban tentara Khmer, di tambah koleksi tulang belulang manusia, saya mungkin gak kuat. Banyak turis lainnya malah menangis dalam ruangan, saat menyaksikan pas foto para korban. kira2 1 jam di sana, saya minta pulang. Dan masih sakit sampai saya kembali ke HCMC. Ngeriiii...... ini kunjungan wajib kalau kalian ke kamboja. Supaya ingat kekejaman khmer merah, kekejaman komunis, dan jangan sampai terulang lagi. 

Tuol Sleng
Koleksi tengkorak di dalam museum di Tuol Sleng

Dari Tuol Sleng kami kembali ke hotel, sempat juga di ajak muter oleh Mr. Lay ke tempat pembangunan gedung2 baru. Kelak, area ini bakal seperti Singapore kata Mr. Lay. Sampai hotel kami bersiap, karena bus akan berangkat jam 12.30. Di sini benar2 on time. Oh ya.... untuk bus Pnom Penh-HCMC kena $10/orang. Bye Cambodia..... someday we hope, we can back to visit u again!!.....