Naik Kereta apiii tuuuttt….tuuttt…tuuttt
Begitulah suaranya, tapi itu kalau kita naik kereta di Indonesia. Kereta Eurostar ini berkecepatan 320 km/jam, dan seperti halnya kereta Shinkansen Jepang, nyaris tak berbunyi. London-Paris ditempuh dalam waktu 2,5 jam saja. Kereta ini menyeberangi selat Inggris, tapi saat menyeberangi (melalui bawah air laut) kita tidak akan tahu kalau saat itu sedang berada di bawah air. Lha wong tidak terasa kapan turunnya saat memasuki selat, dan kapan naiknya saat masuk daratan. Perasaan datar2 saja rel nya. Yang kami tau sih hanya masuk terowongan saja selama 30 menit. Dalam keretapun, tempat duduknya nyaman, ada layanan makan dan minum (roti sih) gratis, layaknya layanan di pesawat. Berangkat sekitar jam 9 pagi, sampai di Paris Gare du Nord (nama stasiun kereta di Paris) sekitar jam setengah 12 siang.
![]() |
Stasiun KA Paris |
Beres urusan bagasi, dimulailah acara tour de Paris. Kenalan sama si sopir yang gendut (lebih pendiam daripada sopir bis kami di London) kami berjalan kearah kota. Surpraised lagi!! Ternyata kota Paris berada di luar dugaan saya. Kotanya tidak bersih (banyak sampah dimana2) dan yang cukup mengganggu adalah aksi Vandalism (coret coret di dinding) di mana-mana....sayang bangeettt!! Padahal bangunan-bangunannya juga bertipe klasik dan kuno. Tapi dimana-mana selalu saja nampak coretan-coretan jelek itu. Benar-benar gak enak dipandang mata. Sepanjang jalan, TL pun sudah mengingatkan kami supaya berhati-hati saat berada di Paris, karena kota ini cukup berbahaya. Aksi-aksi kriminalitas cukup tinggi. Ini di sebabkan, karena selain Eropa sedang krisis, Paris merupakan kota yang paling banyak mendapat kunjungan dari para imigran, terutama dari Afrika (Senegal dsb), daannn ternyata benar!! Di mana mana terlihat banyak orang berkulit hitam. Rata-rata mereka adalah pekerja kelas buruh. Dan (bukannya rasis juga sih), sebagian besar (kata TL lhooo....) merekalah pelaku kejahatan di Paris. Ada lagi pesan dari TL, bahwa di Paris banyak terjadi aksi penipuan oleh orang Gypsi. Rata-rata pelakunya adalah ibu-ibu bermuka eropa timur, pakaiannya lusuh, berkerudung. Terhadap orang jenis ini kami diminta segera menjauhi. Waahhh ini gak nakut-nakutin loh yaa… Tetap saja harus merasa enjoy berwisata, yang penting tetap berada dalam satu rombongan, jangan keluyuran sendiri!!
![]() |
Paris.....I'm in love |
Balik ke rute perjalanan menuju pusat kota, sempat heran juga (saya pribadi) kenapa kok jalan ini penuh dengan toko-toko yang menjual peralatan sex ya?? (sex shop) Waahh coba kalau ada toko kayak gini di Indonesia, belum buka saja sudah di demo di suruh nutup hahahaha. Tak hanya sex shop, tapi di sepanjang jalan ini banyak bertebaran juga club-club malam, terutama klub striptease. Waaoowww (ndesonya keluar) penasarannnnn .... apa yah nama jalan ini? Mau Tanya ke TL kok yo malu hahahaha…. Sedang asyik-asyiknya berusaha mencari cari papan nama jalannya. Eehhhh di depan hidung….lewatlah tulisan yang gak asing lagi, “MOULIN ROUGE” oohh… ternyata ini adalah daerah Red Zone Paris. Yuuppp Rue de Clichy (nama jalan ini) adalah area bebas, khusus dewasa (tolong yaahh yang masih anak-anak gak boleh liat nama jalan ini. Hahahahaha). Lanjuutttt (biar gak terlalu penasaran pembacanya)......
![]() |
Moulin Rouge |
Langsung kami menuju restoran untuk makan siang terlebih dahulu di Chinois Restaurant, dekat mall Lafayette. Setelah makan siang tour lanjut… melewati katedral terbesar dan terkenal di Perancis (lagi2 hanya melewati. Nasiiibbb…nasiibb) Notre Dame de Paris. Notre Dame de Paris adalah gereja yang dipersembahkan bagi Bunda Maria. Nyesel bangetttt Notre Dame ini tidak dimasuki. Padahal menurut cerita orang-orang isinya bagusss dan keren. Gereja bergaya gothic ini disebut-sebut sebagai bangunan gereja bergaya gothic terbaik di Perancis. Dibangun pada abad ke 10. Inget gak cerita the Hunchback of Notre Dame? Nah cerita ini terinspirasi dari gereja Notre Dame ini. Gereja ini terletak di satu pulau kecil di tengah-tengah sungai Seine (sungai yang membelah kota Paris) namanya Ille de la cite. Di tengah-tengah sungai seine ini terdapat 2 pulau kecil, Ille de la cite dan ille saint-Louis. Ille de la cite adalah pulau buatan. Selain Notre Dame, di pulau ini terdapat juga Louis Museum, dimana lukisan paling terkenal di dunia “Monalisa” tersimpan di museum ini. Sedang Ille saint-Louis adalah pulau asli, dimana di pulau inilah dahulu orang-orang Perancis pertama (yang di sebut Parisien, keturunan Kelt) mendiami kota Paris
![]() |
Notredame Church |
Oh yaaa… sudah pernah dengar tentang gembok cinta? Naahh ada 2 jembatan (sebelum dan sesudah Notre Dame ini : pont d el'schavengen dan pont au double) yang pagarnya di penuhi oleh gembok-gembok. Entah dari mana asal muasalnya, tiba-tiba saja jembatan ini seluruh pagarnya dipenuhi gembok dan menjadi terkenal, karena banyak pasangan yang mengabadikan cintanya, dengan memasang sepasang gembok di sepanjang pagar di jembatan ini. Makanya dinamakan gembok cinta. Ada-ada ajaaa hihihihi
![]() |
Gembok Cinta |
Melewati Notre Dame sambil ngiler dan pasang muka sedih, kami diajak mengunjungi satu bangunan megah, berkubah emas. Inilah Des Invalides. Bangunan khusus dibangun untuk menghormati Napoleon Bonaparte. Yupp…disinilah terdapat abu dari pahlawan besar Perancis itu. Gedung indah berarsitektur Byzantium, dengan khas Perancis (berpilar pilar), kubahnya terbuat dari emas (heeemm… kira2 ada yang pernah nyoba naik kubahnya gak yah untuk mencuil emasnya itu? Hihihihi) Sayangnya, kami juga hanya berfoto-foto saja di luar Des Invalides, tidak sempat mengunjungi dalamnya, dengan alasan yang sama (waktu terbatas dan susah parkir), setelah Des Invalides, kami langsung mengunjungi tempat yg paling ditunggu dalam tour ini, yaitu Eiffel tower. Sebelum mencapai Eiffel tower kami melewati beberapa tempat diantaranya :
![]() |
Des Invalides : Makam Napoleon Bonaparte |
Melewati Pont Des Invalides (menyeberangi sungai Seine) kemudian berbelok ke Barat, kami melewati jalan raya menyusuri sepanjang sungai Seine yang merupakan jalur terkenal D’Alma. Di bawah jalan raya tsb terdapat terowongan Alma yang menjadi tempat kecelakaan Putri Diana. Di Pojokan Barat laut Pont d’alma Tak jauh dari situ (di ujung jembatan) terdapat satu monument berlambang lidah api (Flame de la Liberte). Entah darimana asalnya, dan siapa yang memulai, monument itu banyak diletakkan karangan-karangan bunga. Ternyata monument tsb, dijadikan sbg tugu untuk memperingati meninggalnya Lady Di. Pdhl monument lidah api itu dibangun jauh sebelum terjadinya kecelakaan. Namun, akibat dari adanya kecelakaan tsb, dan kebetulan monument itu letaknya paling dekat dengan terowongan alma, maka oleh masyarakat pencinta sang putri Diana selalu digunakan untuk meletakkan karangan bunga.
![]() |
Flame de la Liberte |
Lanjut melewati Pont de Alma terus melaju ke barat, sampai deh ke Plaza trocadero, kami turun di situ. Akhirnya kelihatan juga di Eiffel Tower ituuu. Sayangnyaaaa…jarak Eiffel dari alun-alun trocadero masih agak jauh, daaann lagi-lagi kendala parkir yg jauh dan waktu yang mepet, menyebabkan kami hanya diberi 30 menit saja untuk foto-foto. Huuuhhh mau nangis semua…. karena soal yg satu ini. Padahal kepingin foto di bawah menara Eiffel nyaaaa… di area taman. Sebaaallll… terpaksa deh, kami hanya foto-foto dari jauh…
![]() |
Eiffel Tower |
Waktu terus berjalan, kami menuju satu toko paling terkenal di antara orang Indonesia. Sebagai prakata, Prancis, terkenal dengan minyak wangi/parfumnya. Kata tante cantik (tante Eva) salah satu teman rombongan kami, duluuu kalau tante jalan-jalan di kota Paris, yang paling disenanginya adalah baunya!! hahahahah ketawa juga dengarnya. Sekaligus penasaran. BAU???? Oohhh ternyata, kata tante Eva ini, setiap berjalan, dimana mana orang-orang selalu berbau wangi karena parfum yang dipakainya. Ke café wangi, ke swalayan wangi, jalan dipinggiran jalanpun wangi katanya. Waahhh….. kata tante Eva lagi, parfum yang dibeli di Paris dengan yang dibeli di Jakarta baunya memang beda, walau merknya dan namanya sama. Parfum yang di beli di Perancis, lebih awet baunya, di pakai berhari- hari pun masih wangi bajunya, ooohhh….. begitu to??? Oleh karena itu, dalam jadwal tour, tak lupa diselipkan kunjungan ke toko parfum juga. Pantesaaannn..... BENLUX (terletak di rue de Rivoli) adalah toko parfum terkenal di Paris. Apalagi bagi orang Asia. Tempat itu mesti jadi kunjungan orang-orang terutama orang Asia. Selain karena komplit, dan ori, harganya pun lebih murah dibanding kalau belanja di toko lain. Ditambah ada pengembalian pajak (tax refund) sebesar 12%. Wuaahhh tambah muraaahhh.... Dan salah satu keunikannya, adalah, untuk orang-orang asia, dijual di lantai berbeda, dan ada pelayan yang akan membantu setiap customer, sesuai dengan bahasanya. Kayak di Benlux ini, tempat wisatawan Asia berbelanja adalah di lantai 2. Kalau kita nekat belanja di lantai 1 (misal, karena barang yang kita inginkan ada di lantai 1) mau ngomong sampe serak, juga gak akan dilayani oleh SPG di lantai 1. Malah sama SPGnya itu (yang lantai 1 kayaknya khusus orang-orang eropa) di suruh naik lagi ke atas hehehe… Puas belanja di Benlux, langsung dilanjutkan ke Louvre Museum. Oh ya jangan lupa, disekitaran Benlux ini tersebar toko-toko cindera mata khas Perancis. Dan saya beserta anggota rombongan lain membeli souvenir aja di sekitar situ. Lumayan murah, di banding tempat lainnya, tapi semurah murahnya Paris, tetep termasuk mahal!! Gantungan kunci paling murah di sini sekitar 3 euro (sekitar Rp. 40.000,00) hiks… hiks…..
![]() |
Toko Benlux |
Balik lagi ke Louvre yaahh….Karena letak Louvre dekat sekali dengan Benlux tinggal jalan kaki sekitar 3 menit di depan Benlux. Di louvre, kami diberikan waktu cukup lama untuk berjalan-jalan, sekitar 2 jam. Jadi, bebas jalan dan foto2 deh…., sebenarnya kepingin masuk musiumnya yg harga tiket masuknya 11 euro, tapi karena kaki rasanya mau patah, gak kuat jalan, saya hanya foto-foto di luar pintu masuknya aja yang indah (mirip pyramid dari mesir, tapi terbuat dari kaca) musiumnya sendiri terletak di bawah lapangan (under ground).
![]() |
Louvre Musium |
Habis dari Louvre dan makan malam, kami kembali ke hotel. Waahhh enak bangeettt bisa ngeluk boyookkk…. Hotel yang kami pakai hotel mercure, tapi letaknya agak jauh, luar kota Paris. Oh yaa fasilitas komplit, penghangat ruang, pemanas air, air panas dingin, daaannn wifi. Cocok untuk upload foto di fb, insta, path dll hehehehe. Rata-rata hotel di Eropa fasilitasnya komplit. Wah… ngantukkk bobok dulu yaaaa
Oh yaaa… sekadar tambahan info nih, minum kopi sambil ngobrol-ngobrol di Paris (atau mungkin di seluruh daratan Eropa) tak perlu heran, kalau harga 1 cangkir kopi yang sama bisa berbeda-beda tergantung tempat nyruputnya hehehe. Nah, bedanya adalah harga 1 cangkir kopi paling murah (misal1 euro) adalah nyeruput sambil berdiri di bar, kalau ambil tempat duduk (ada meja) harganya jadi 1,2 euro. Paling mahal lagi, kalau kita nyruput kopi sambil duduk di luar café, bisa jadi 1,5 euro. Karena kita beli pemandangan (orang lalu lalang kok yo di sebut pemandangan to yo??) dan kursi-kursi yang di letakkan di luar kena pajak pemerintah. Makanya lebih mahal…… Demikian info dari saya yah…..
Hari kedua di Paris masih disambut dengan gembira. Karena jadwal hari ini juga sama-sama serunya. Perjalanan pertama kami menuju Montparnasse, gedung bertingkat 59, tertinggi ke 2 setelah menara Eiffel. Karena kemarin Eiffel tidak dapat dikunjungi (naik ke atas) sebagai gantinya, kami melihat pemandangan seluruh kota Paris dari atas gedung Montparnasse ini. Dari hotel ke daerah Montparnasse ini lumayan lama, sekitar 45 menitan. Nah sebelum naik ke atas, saya cerita dikit yah soal area Montparnasse ini. Area Montparnasse ini terkenal dari jaman dulu sebagai daerahnya orang-orang seniman. Seniman terkenal Perancis macam Pablo Picasso dan Fujita tinggal dan belajar di area ini. Kembali ke laptop!! Tinggi Montparnasse ini sekitar 210 m. Naik ke tingkat paling atas dengan lift jadul (tapi cepat) hanya butuh waktu kurang dari 1 menit. Tapi di campur pake deg-degan, soalnya liftnya termasuk kuno dan bergetar. Hiiyy… lain banget sama lift yang saya naiki di Pearl Tower Shanghai China, bebas getar. Walau naik dengan kecepatan tinggi. Gak pake deg-degan lah. Masuk ke Montparnasse dii lantai 56, ada tukang foto, yang memfoto tiap kelompok yang datang. Nanti foto-foto itu bisa di cetak di kasir sebagai oleh-oleh. Gak mau cetak foto yo gak apa-apa. Harga cetak perfoto sekitar 15 euro. Di situ juga ada Restoran Panoramique, keren banget menikmati kota Paris dari atas sini sambil ngemil hahahaha (cocok bagi yang ingin menggemukkan badan) memandang kagum kota Paris dari Montparnasse diberikan waktu sekitar 45 menit
![]() |
Maine Montparnasse Gedung tertinggi Paris |
Selepas dari Montparnasse, kami turun melanjutkan perjalanan menuju Arch De Triomphe, Gerbang kemenangan Perancis. Menuju ke sini melewati jembatan Alexander III, Jembatan tercantik di seluruh Perancis, Pont Alexander III. Jembatan ini merupakan jembatan hadiah persahabatan dari pemerintah Rusia. Saking cantiknya, jembatan Alexander III ini sering dipakai sebagai tempat foto2 prewedding.
Dari arah selatan ke utara kami melewati jembatan ini, melewati Grand Palais (istana berkubah kaca terbesar di eropa), di kiri jalan, dan Petit Palais di kanan jalan, ke utara dikit, kita akan menemui kediaman perdana mentri Perancis, belok kiri luruuusss saja membentang dari timur ke barat itulah jalan paling terkenal di Paris, Champs Elyses. Mentok di sana terdapat Gerbang Viktori. Kalau di tarik garis lurus, jarak antara Place De La Concorde (alun-alunnya kota Paris) sampai di Arch de Triomph sekitar 2 km.. Makanya saben hari kemerdekaan Perancis selalu ada devile yang di mulai dari Place De la concorde sampai Arch de Triomph.
![]() |
Champs d Elysses |
Tambahan catatan lagiii (biar pinter yah) Alun-alun terbesar di Perancis di sebut Place de la Concorde. Di lapangan inilah rakyat Perancis melancarkan evolusi Perancis, dimana rakyat Perancis melawan rajanya sendiri King Louis XVI. Seluruh keluarga raja di adili di alun-alun ini kemudian dipenggal kepalanya, termasuk istrinya Ratu Marie Antoinette. Di tengah alun-alun terdapat batu Obelisks yang di datangkan langsung dari Mesir, yang telah berusia kurang lebih 2000 tahun. Batu inilah yang mengilhami Presiden Soekarno membangun Monas (saat Presiden menginap di hotel Crillion dalam kunjungan kenegaraan)
![]() |
Arch De Triomphe |
Puas foto-foto (lagi-lagi cuma foto-foto) kami kembali menyusuri jalan di utaranya Champs Elyses, Rue de Farborough du St Honore. Isinya juga sama, deretan pertokoan. Menuju Mall Lafayette. Di sini rombongan diberikan waktu 3 jam untuk berbelanja, tapi saya lebih memilih kabur dari sana, untuk berfoto-foto di tempat-tempat cantik. Jadilah Gereja St Trinite dan gedung opera jadi sasaran foto hehehe…..
![]() |
Bateux Mouches, dermaga kapal menyusuri sungai Seine |
Tepat waktu karena hari mulai gelap, rombongan menuju Bateaux Mouches. Yaaa… kita semua akan menyusuri sungai Seine untuk menikmati kota Paris dari sungai saat malam dengan menggunakan kapal. Hawa luar biasa dingin,Tapi pemandangan sungguh2 indah, karena di malam hari, lampu-lampu sekitar sungai mulai nyala. Jadi biarpun berjaket dobel dobel, semua rela beku di geladak hanya untuk mengambil foto deh. Saya? Tidak, terima kasih, ntar minta hasil foto-fotonya saja hahahaha…..
Esok paginya kami bangun pagi-pagi untuk check out dari hotel menuju kota Lille (kota kecil di perancis utara) sebelum menyeberang ke Belgia dan Netherland. Sebelumnya, kami akan bermain-main di Disneyland dulu….
Tak ada yang terlalu istimewa di Disneyland sih, ya seperti dufan saja kalo menurut saya. Yang mungkin bisa di jadikan info adalah, denger-denger nih ya, Proyek Disneyland Paris ini adalah proyek merugi Walt Disney. Jadi sampe sekarang Disney blum balik modal ckckckckc… padahal rame banget pas saya ke sana. Disneyland yang luas sekali…. Sepertinya tak cukup dijelajahi hanya dalam waktu 1 hari! Jadi pas di sana, saya hanya sempat mengunjungi 1 wahana saja. Padahal tiketnya sekitar 42 euro (600 ribuan) haduuhh eman-eman yaaa…..
![]() |
Euro Paris Disney |
Cabut dari Disneyland, kami bermalam di kota Lille. Kota kecil, dan merupakan kota industri kereta apinya Paris. Tak banyak yang bisa saya ceritakan soal kota ini (lha masuk sudah sore, check out juga pagi-pagi) hanya satu yang saya inget. Dinner di salah satu rumah makan di Lille, ternyata kami disuguhi makanan khas setempat (dalam hati asyiiikkkk akhirnya makan makanan selain chinesse food!!) apalagi ada menu Lasagna nya Hmmm yummy!! Jreenngggg yang pertama kluar jelaass makanan pembuka : Salad!! Setumpuk sayuran mentah terhampar di depan mata. Lirik kiri kanan gak ada yang namanya mayonnaise,thousand island, blue chese, atau saus sambal (oh yaa… catatan penting!! Lain kali kalo ke Eropa bawa sambal botol yaakk…) di sini gak ada sambal botol, adanyaTabasco, yang rasanya gak enak sama sekali!! karena lapar langsung saja saya makan (lha wong saya ini penggemar salad kok) baru satu sendok, sudah dilepeh hahahah wuadduuhhh kecutnyaaaa minta ampyuunnn!!!! Gak enak blass!! Paling enak salad Indonesia deh!! Sumpah!! Untung terhibur dengan main coursenya, lasagna. Gak usah dijelasin lagi, yang jelas enaakkk, porsinya gede lagi!!. Terakhir makanan penutup/dessert, datang satu mangkuk kecil seperti es krim, dengan saus merah (saus apa yah? Kalo gak grenadine ya cranberries, aah gak tau deh, pokoknya warnanya merah dan manis). Eh, bukan es krim ding, tapi seperti whipped cream gitu deh!! Hmm sepertinya enaakk nih… begitu di makan...... huueekkk… langsung saya lepeh lagi!! Ternyata krim Yoghurt!! Yang kecutnya amit amiitt….. gak enak sekaliiii hiks hiks… langsung kangen sama Indonesia deh!!
![]() |
Lille kota kecil di utara perancis |