Kamis, 28 Februari 2013

Cambodia, The Khmer Kingdom




Kamboja atau Cambodia dalam bahasa Inggris, ada juga yang menyebutnya Campuchea. Kamboja adalah negeri orang Khmer. Dari literatur yang pernah saya baca, nenek moyang Khmer sebagian berasal dari orang Indonesia loh...., lha wong rajanya (jaman dulu) namanya juga mirip2 dengan nama raja2 Indonesia jaman dulu. Sebut saja Jayavarman (dibaca : Jayawarman), Suryavarman, Indravarman. Mereka adalah raja-raja Khmer pendiri candi-candi terindah di Angkor. Bandingkan dengan nama raja kerajaan Kutai : Mulawarman, atau raja dari kerajaan Tarumanegara : Purnawarman. Makanya tak perlu heran, saat berkunjung ke Kamboja, orang-orang asli Khmer wajahnya persssiiisss.... dengan wajah orang Indonesia. Berkulit coklat, bermata bulat, tinggi badan juga rata-rata (gak terlalu tinggi atau pendek). Lain halnya dengan Vietnam yang rata2 keturunan Indochina (berkulit kuning/putih, mata sipit, badan langsing), orang2 Kamboja beda. Lebih condong ke Melayu.

Sama seperti saat saya browsing mencari informasi mengenai Vietnam, sayapun browsing-browsing informasi mengenai Kamboja. Dari hasil pencarian saya, hanya ada 2 tempat yang sering di sebut dalam blog-blog para traveller dan backpacker, yaitu SEAM REAP dan PNOM PENH. Maka itulah tujuan utama kami berkunjung ke Kamboja. Pnom Penh adalah ibukota dari negara Kamboja, yang berbentuk kerajaan, sedang Siem Reap adalah ibukota propinsi Angkor. Kota-kota lain di Kamboja jarang menjadi destinasi turis, kotanya kota kecil, dan tidak banyak memiliki tempat wisata di sana. Ada siihh (katanya Mr. Harold, pemilik hotel di Pnom Penh)...... di propinsi Sihanouk Ville, banyak kota-kota pinggir pantai, tapi itu cuma kota pantai kecil, dan biasanya hanya para surfer saja yg datang berkunjung ke sana. Lha saya gak bisa surfing. Jadi ngapain ke sanaaa? 

Salah satu sudut kota Pnom Penh

WHY KAMBOJA? 
Banyak pertanyaan dari banyak orang. Banyak yang mengernyitkan dahi saat mendengar saya menyebutkan destinasi ke Kamboja. Pertanyaan umum : "Hah?? ke Kamboja? Ngapain ke sana? Ada apa di sana? Aman gak tuh? lha wong kayaknya masih ada perang di sana?". Termasuk suami, yang pertama kali mendengar saya memilih kamboja. Malah menentang saya datang ke sana. "Ngapain kamu ke sana Mom? kalo ada apa2, gimana? kalo tiba2 meletus perang, harus lari2, aku sih gak mikir diriku sendiri, lha wong lanang (laki2) ae loh, aku ki malah mikir kamuuu.... bisa lari gaakkk??" haahaahaahaa....... gubraakkkk..... Well Let's see ajaaahhh...
Setelah saya jelaskan aman, suami akhirnya mau diajak nyebrang ke kamboja. Mungkin dalam pikiran orang2 ini mengira Kamboja adalah Myanmar? Memang yang masih sedikit bergejolak adalah Myanmar. Walaupun dekat  dengan Myanmar, rasanya kok gak mungkin deh masuk Kamboja. Belum lagi berita-berita dari Thailand, saat pemilihan perdana menteri Thailand yang sempat terjadi demo besar-besaran antara pendukung merah dan kuning. Mungkin itu juga yang menjadi pikiran suami ya?. Pernah juga, saat berada di HCMC, serombongan ibu2 dari Indonesia yang terbengong2 mendengar kami ke kamboja. Pertanyaannya sama : " Ke Kamboja??? Aman gaakk?". Sayapun menjawab AMAAANNN..... 

Setelah menimbang2, saya putuskan untuk mengunjungi Kamboja di tengah2 hari berlibur kami. Itu karena kami sudah terlanjur beli tiket pp Jakarta-HCMC. jadi mau gak mau, dari kamboja, kami harus balik lagi ke vietnam. Waahhh tau gitu, mending belinya Jakarta-HCMC, Pnom Penh-Jakarta yaahh.... karena perjalanan HCMC-Seam Reap memang cukup jauh (sekitar 12 jam kalo lancar) jadi wasting time di jalan nih. Itu semua karena itinerary baru di buat setelah tiket pesawat issued, ndilalah, saya maunya ke Kamboja, gak mau ke Hanoi.

Kenapa ke kamboja? karena saat dilihat di peta, ternyata HCMC dengan Pnom Penh dekeet.... Dengan naik bis hanya memakan waktu 5-6 jam. Biayanya bisnya murah lagiii HCMC-Pnom Penh hanya sekitar $10/orang. Lagi pula untuk orang-orang se asia tenggara, sudah gak berlaku Visa on Arrival lagi, jadi kalo nyebrang ke Kamboja, dah gak bayar visa lagi. Asyiikkk...... padahal kalo orang bule, dari Vietnam di immigration border gate harus bayar setidaknya $25/orang untuk masuk ke kamboja. Trus saya pikir2 juga, waahh lumayan nih, sekali jalan, 2 negara bisa dikunjungi. Hitung2 menuhin stempel di buku paspor hahahahaha......

Setelah menyusun itinerary dengan cermat, saya mengambil keputusan kalau kota pertama yang akan kami datangi adalah SIEM REAP dulu, dengan pertimbangan, di hari ke 3 kami memulai perjalanan, tubuh masih segar, masih semangat jalan2, maka rute yang kami ambil adalah rute terjauh dulu. Baru setelah dari Siem Reap kami mengunjungi kota Pnom Penh. Dari HCMC ke Siem Reap lamanya perjalanan adalah sekitar 12 jam. Biaya bis eksekutif sekitar $22-$25 dollar. Tiket kami dapatkan di agen tour and travel yang banyak berjejer di sekitar Ben Tanh Market. Pertamanya sih kami kena harga $25/orang. Tapi setengah merayu dan menawar (saya yg merayu hihihi... namanya juga ibu2, pdhl yang di rayu ya sama2 cewek, petugas tour and travel di sana) dengan alasan, kami beli tiket sekaligus 4, eehhh... di kasih harga $22/per orang. Aseeekkk...... Nahh... jangan ragu menawar di Vietnam, dan herannya, mbaknya ini juga gak marah kok!.... orang-orang Vietnam tuh, baik2 dan ramah2. Dari mbaknya inipun, kami juga dapat info mengenai Kopi Vietnam, bahasa Inggrisnyapun fasih. jadi kami bisa bercakap-cakap dengan baik dan lancar.



TEMPAT TEMPAT WISATA
Dari hasil browsing2 saya dapatkan info tempat2 wisata di dua kota ini adalah sebagai berikut :
1. Seam Reap
Hanya 1 tujuan para wisatawan berkunjung ke Seam Reap : Angkor Archeological Park.
Angkor Archeological Park (selanjutnya saya singkat AAP aja yah) adalah tujuan wisata kelas dunia. Nyaris 100% turis mancanegara berkunjung ke Kamboja dengan tujuan Siem Reap adalah mengunjungi AAP ini.
AAP sendiri suatu situs kuno berisi candi2 peninggalan kerajaan Khmer kuno. Yang besarnya (lahannya maksudnya) kurang lebih 20 kali luas taman candi di Borobudur. Jadi bayangkan betapa besarnya AAP ini. Waktu sehari tak cukup untuk mengeksplorasi daerah ini (kalo mau mengunjungi seluruh candi yang ada di AAP). Oleh karenanya di gerbang masuk area AAP ini tertulis harga karcis masuk terusan, berdasarkan hari. Tiap turis boleh memilih mau mengunjungi AAP ini dalam berapa hari. Pilihannya 1 hari, 3 hari atau 7 hari. ckckckckckck bisa dibayangkan gak siiihh? kalo ada tawaran 7 hari karcis terusan? segede apa nih tamannya???
Di AAP inilah terletak candi yang sangat terkenal di seluruh dunia : ANGKOR THOM dan ANGKOR WAT. Makanyaaaaa saya ngebet pingin ke siniiii hiks.....
Tempat lain yang patut dikunjungi di Siem Reap adalah Night Marketnya. Di sini banyak dijual souvenir2 khas Kamboja dan Selain Night Market, ada juga Museum Angkor, yang terletak di jalan menuju AAP (Charles de Gaule Boulevard).

Angkor Wat

THE ANCIENT ANGKOR
Karena Begitu luasnya AAP ini maka mau tidak mau saya harus tentukan kemana saja saya akan berkunjung. Karena kami hanya punya waktu sehari saja untuk mengunjungi AAP ini. Akhirnya, saya putuskan hanya mengunjungi 3 candi saja : TA PROHM, ANGKOR THOM, dan terakhir ANGKOR WAT. itupun butuh waktu nyaris seharian saat mengunjungi 3 kuil tsb. Ampyuunnn capeeekkk....

Secara umum AAP terdiri atas kompleks candi2 sbb :
1. Central Angkor
Candi2 yang termasuk di central angkor : Angkor Wat, Ta Prohm Kel, Bakheng, Baksey Chamkrong, Prasat Bei, Thma Bay Kaek, Angkor Thom, Bayon, Bapuon, Elephant Terrace, Leper King, Phimeanakas & Royal, Tep Pranam, Preah Palilay, Preah Pithu, Suor Prat Towers, The Khleangs, Mangalartha.
2. Eastern Angkor
Candi2 yang termasuk di eastern angkor : Thommanon, Chao Say Tevoda, Spean Thma, Ta Nei, Hospital Chapel, Ta Keo, Ta Prohm, Kutisvara, Banteay Kdei, Srah Srang, Prasat Kravan, Bat Chum
3. The East Baray
Candi2 yang termasuk di east baray : Pre Rup, East Mebon, Banteay Samre
4. Northeastern Angkor
Candi2 yang termasuk di Northeastern Angkor : Preah Khan, Neak Pean, Krol Ko, Ta Som
5. The West Baray
Candi2 yang termasuk west baray : West Mebon, Ak Yum, Phnom Krom
6. Roluos
Candi2 yang masuk Roluos : Preah Ko, Bakong, Loley
7. Banteay Srei & Beyond
yang termasuk sini : Kbal Spean, Beng Mealea
Naah.... sebanyak ini candinya..... hehe.... puyeng yah....

Kenapa saya pilih Ta Prohm? Angkor Thom dan Angkor Wat saja?
Ta Prohm : karena candi  ini adalah tempat syuting filmnya Angelina Jolie di Tomb Raider 2 (kalo gak salah) apalagi yang bikin menarik adalah pohon2 raksasa yang menangkringi candi2. Saat saya datang ke sana, Ta Prohm sedang dalam renovasi. Pohonnya bener2 raksasa, Makanya candi2 di revitalisasi, karena di khawatirkan ambruk, gak kuat menahan beratnya pohon.

Ta Prohm

Angkor Thom : karena ini candi yang sangat terkenal, makanya saya pilih ini. Ternyata Angkor Thom itu adalah kompleks besar berisi candi2. Hehe saya kira Angkor Thom tuh candi tunggal. Setelah tau kalo Angkor Thom itu kompleks candi, maka saya pilih lagi mana2 saja yg harus di kunjungi di Angkor Thom. Menurut literatur yang saya baca Angkor Thom jaman dulu adalah kota pusat pemerintahan kerajaan khmer kuno. Makanya istananya berada di dalam area Angkor Thom ini, namanya Phimeanakas. Di Angkor Thom, saya pilih mengunjungi Bayon Temple, Bapuon, Phimeanakas, Elephant terrace dan Leper King Terrace. Karena tempat2 ini sejalan (mulai dari Bayon sampai tempat tuk tuk diparkir), jadi saya kunjungi sekalian. Hanya saja gak sempat masuk ke Bapuon dan Phimeanakas, karena untuk masuk (tempat ini berada dalam satu tempat lagi yang di kelilingi pagar batu) ke dalamnya jauh, harus jalan lagi, melewati satu taman. Ampyyyuuunnn kagak kuaattt kaki eikeee...., Bapuon aja cuma foto dari depan.
Angkor Wat sudah tidak perlu di tanya lagi, ini termasuk daftar THE MUST to see saya.....

Urut-urutannya di mulai dari Ta Prohm dulu, karena saya mendapat info, rata2 turis akan datang ke Angkor Wat saat subuh. jadi daripada umpel-umpelanan, saya balik saja urutannya, saya mengunjungi Ta Prohm, terakhir baru Angkor Wat.... ternyataaa... sama ajaaa penuh turiiss.... padahal ini belum musim liburan. Selidik punya selidik ternyata turis-turis Eropa dan Amrik rata2 datang bulan Oktober sampai Januari karena menghindari musim dingin di sana.

2. Pnom Penh
Adalah ibu kota dari kerajaan Kamboja. Jangan di bayangkan Pnom Penh seperti Jakarta yang metropolis. Pnom Penh malah masih termasuk yang terbelakang. Belum ada mall-mal besar berdiri (baru mau di bangun sekarang). Pnom Penh adalah seperti Jakarta tahun 1980 an hehe.... panaasss dan berdebu. Tempat2 wisata di Pnom Penh tidak begitu banyak. Antara lain : Royal Palace, Silver Pagoda, National Museum, Central Market (Psar Thmey), Temple of The Lotus Blossom, Wat Langka, Wat Ounalom, Tuol Sleng, Pnom Penh Night Market.

CATATAN PENTING
Ada beberapa catatan penting bagi yang pertama kali berkunjung ke Kamboja sbb:
1. Bahasa
Bahasa di Kamboja berbeda dengan Vietnam. kalo pake bahasa Khmer jelass kami gak bisa. Tapi untungnyaaa.... di  Seam Reap warga Khmer rata2 bisa berbahasa Inggris. Mungkin karena Seam Reap adalah destinasi utama turis manca kali yah? jadi semua (mulai dari anak2 penjual souvenir, sampe sopir tuk tuk) fasih berbahasa inggris, walau grammarnya gak begitu bagus. Artinya masih bisa mendapat keterangan jelas lah selama jalan2 di kamboja. Sopir tuk tuk di Pnom Penh juga fasih berbahasa Inggris. Dan mereka guide yang handal!! mereka akan dengan senang hati mencarikan alternatif tempat wisata dan tempat kuliner yang enak tapi murah hehe.... tapi di luar driver tuk tuk dan pegawai hotel dan orang2 di night market, whuaduuhh.... rata2 orang Kamboja gak bisa bahasa Inggris blasss...... Repot jugaaa.....rasanya tetep perlu peta, catatan alamat hotel dan tempat2 wisata. GPS juga perlu niihh, di sini nyalakan di hotel ber wifi, beress... Meski demikian, tempat wisatanya di Pnom Penh cukup mudah di jangkau, berdekatan dan semua berada dalam kota (paling jauh Tuol Sleng). Kalo di Seam Reap gak perlu GPS, tentukan saja tempatnya, karena sopir tuk tuk punya peta APP, dan mereka tau dengan pasti kemana mereka pergi.

2. Uang
Mata uang Kamboja adalah Riel Kamboja. Selain Riel, US Dollar berlaku di sana. Malah, di mana2 kebanyakan alat pembayarannya adalah US Dollar. $1 = 4.000 Riel (kurs saat saya ke sana). Harga barang2 di sana juga sangat murah dibandingkan di Indonesia. sama seperti Vietnam. apalagi kaos. kaos juga sekitar $2. Jangan lupa untuk menawar, karena bisa dapat harga murah yaa karena tawar menawar tadi. 

3. Makanan
Naahh... ini nih yang sedikit beda dari Vietnam. Kalo untuk rasa masakannya sih, gak usah kawatiirrr..... Kamboja juga surganya kuliner. semua makanan wwenaaakkkk.... Tapi harganya ada yang murah ada yang mahal, tgt makannya di mana. kalo pas yg dapet murah, ya murah banget. kalo pas gak pas yo rada mahal tapi tetep semua enak dan kenyang (porsinya banyak). Berbeda dengan Vietnam, tidak setiap jalan terlihat sekumpulan orang yg sedang duduk santai di kursi, sekedar ngobrol atau makan. Di Kamboja gak ada yang seperti itu. Jadi kami agak kesulitan mencari sarapan pagi (kebetulan di pnom penh kami memesan hotel yang gak menyediakan sarapan). Jadi agak repot nyari sarapan. Untungnya saat jalan2 ketemu warung yg jualan dendeng, mampir di situ, asal aja. Tuh dendeng hanya di bakar trus di giling dengan mesin giling, dahh... gitu ajaaa..... langsung di sajikan. Lhaaaaaa kok enak toooo hihihihi..... untuk teman2 Muslim, juga masih akan tetap merasa kesulitan untuk mencari tempat makan karena rata2 di kamboja yang di sediakan adalah daging babi. tapi selalu ada juga depot yang menyediakan selain daging babi, seperti depot muslim Malaysia. Bisa makan di situ (tapi rada mahal harganya). Makanan khas asli Kamboja namanya AMOK, di sajikan, bisa di piring, bisa di dalam batok kelapa. semacam sup bersantan isi daging (bisa sapi, bisa babi, bisa ayam) dengan potongan wortel dan daun2an (entah daun apa saja yang dicemplungin ke dalamnya). Rasanya enak dan gurih. Kalo minuman khas sih gak ada yah. Suami saya hanya mencoba Bir Angkor (Angkor beer), katanya lebih enak daripada Bir Saigon (Saigon beer).

Angkor Beer

4. Lalu Lintas dan Traffic
Jalanan di Pnom Penh apalagi di Seam Reap gak sepadat HCMC. Motor lebih sedikit. Penduduknya juga gak banyak. Jadi gak macet. Sama dengan di Vietnam di Kamboja menganut sistem stir kiri, jadi kalo jalan di sebelah kanan. Sepeda motor yang aneh, adalah modelnya. karena di sana motor baru dan lama semua modelnya mirip honda supra tahun 90 an hehehe, jadi motor-motor model futuristik kayak mio, vario, scoopy gak ada di sini. Yang aneh lagi, di kota Pnom Penh, gak ada mobil jelek. Semua mobil rata-rata Land Cruiser, Range Rover, Rav4, Prius, Triton, Navarra, Ranger, Camry, Mercedes Benz, Audi, BMW. gubraaakkk gak ada yang jelek!! ngeliatnya aja sampe terbengong2. Rata2 tiap rumah/ ruko, memakirkan mobil 1 land rover di halamannya. Ckckckckckck saya sempat bertanya tanya dalam hati, jangan2 harga mobil di sini murah ya? sampe2 semua beli land cruiser baru. Yang juga aneh di Kamboja adalah kita gak akan menemukan taksi di sini. Kendaraan rakyat untuk mengantar pergi kemana2 (kalo gak ada mobil) adalah TUK TUK. Tuk tuk berisi untuk 4 orang, seperti andong, hanya saja di tarik oleh sepeda motor. Selama di Seam Reap dan Pnom Penh, kami muter-muter kota naik tuk tuk. Aseeeekkk......

5. Suhu dan Cuaca
Suhu dan cuaca gak beda jauh dengan Vietnam dan Indonesia. Hanya, menurut saya, hawanya lebih panas di Kamboja. Apalagi di sini jarang terlihat pohon di pinggir2 jalan (kecuali di kawasan AAP). Selama di Vietnam-Kamboja, kami hanya merasakan hujan sekali ya saat di Kamboja ini. enam hari di sana? hehehe keriinngg..... jadi sebaiknya kalau berkunjung ke Kamboja bawa saja2 baju kaos tipis2 dan u can see aja.

6. Tempat Wisata
Semua tempat wisata di Seam Reap dan Pnom Penh recomended dikunjungi. Semua indah2 dan unik2. Kuil/pagoda lebih bersih dan tidak kumuh. Bangunan2 seperti pagoda, terutama royal palace (istana raja), miriiippp sekali dengan bangunan2 yang ada di Thailand. Penuh dengan ukir2an halus dan detil yang rumit. Gak rugi berkunjung ke Kamboja. Hanya saja, beberapa tempat di wilayah kota banyak sampah. kayaknya sih, lebih bersih di HCMC. Tapi itu kan buat kotanya. Kalo tempat wisatanya bersih kok. Perlu diingat, daftar The Must to see saya diprioritaskan melihat tempat2 kuno. jadi kalo mau cari tempat selain itu harap browsing2 sendiri yaaahhh......

Di bawah ini adalah catatan perjalanan saya di Kamboja. Selamat menyimak yaa...

Sama seperti saat di Vietnam, itinerary Kamboja sudah di rencanakan dengan matang. Semua anggota manut dengan saya hihihi.... jadi kemanapun saya ingin pergi, mereka akan ikuuttt.....hotelpun, kami booking melalui Agoda. Setelah melihat2 fasilitas dan letaknya akhirnya kami dapatkan2 hotel. Di Seam Reap kami menginap di Angkor Way Boutique Hotel, di area Charles de Gaule Boulevard. Ini adalah jalan utama menuju APP, jadi cucoookkk tempatnya. gak jauh2 amat dari tempat wisata. Di jalan ini berjejeran hotel baik besar maupun kecil. Jadi kalo ke Seam Reap, pilih saja hotel di jalan ini. Harganya mulai dari Rp. 204 rb/malam, kami ambil untuk 2 malam. Ada fasilitas kolam renang dan gym lagiii.... dan dapat breakfast utk 2 orang. Di pnom penh kami menginap 1 malam di Hotel Sundance Inn and Saloon. Fasilitas kolam renang. Kamarpun ndilalah dapet yg supergede dengan ruang tamu tersendiri, hanya sekitar mulai dari Rp. @199 rb/malam. Hanya saja minus breakfast. Jadi di Pnom Penh kami mencari sarapan di bantu driver tuk tuk. Untuk hotel paling enak pilih di daerah Sisovhat Quay/Riverside/Riverfront. Daerah ini adalah pusat backpacker dan bule2. Jadi banyak pub, resto. letaknya di pinggi sungai Tonle Sap. Jadi keren banget kalo malam, lampu warna warni kelap kelip, persis kayak di Kuta Bali. Ndilalah kok hotel pilihan saya letaknya di sini. Cucoookk booo.... apalagi Royal Palace, National Museum dll, letaknya di daerah Sisovhat Quayi. Yg agak jauh hanya Psar Thmey (central market) dan Tuol Sleng. Tapi ke 2 tempat ini berada di dalam kota Pnom Penh kok. Jadi itungannya gak jauh2 amat lah...



Day 3
Karena sudah di wanti2 oleh petugas tour and travel kalo kami akan di jemput pagi hari sekitar jam 7, maka malam sebelumnya kami sudah packing barang bawaan. Pagi jam 6 sudah siap, kali ini kami gak mau breakfast di hotel, tapi ingin mencoba Pho untuk pertama kalinya di pojokan dekat hotel, nama depotnya : Bun Moc Thanh Mai. Enaknyaaaaa..... pagi2 panas2.... berdua habis kira2 Rp. 36 rb doang. jam 7 travel yang menjemput kami sudah siap, akhirnya mengantar kami menuju bis antar negara. Bus eksekutif yang recomended dr Vietnam ke Kamboja biasanya adalah MaiLinh Ekspress atau Mekong Ekspress. Untuk warga non Khmer di kenai harga kurang lebih $25 (HCMC-Seam Reap) atau $10 (HCMC-Pnom Penh), nah perlakuan istimewa di berikan kepada warga Khmer, kalo beli tiket harga yg di berikan lebih murah lagi di bandingkan harga non Khmer. 
Bis yang mengangkut kami dari HCMC ke Seam Reap, transit Pnom Penh

Perjalanan dari HCMC hingga perbatasan Vietnam-Kamboja (Moc Bai) di tempuh kurang lebih 2,5 jam. di border gate pengurusan paspor gak nyampe 1 jam, karena urusan paspor2 ini telah di urus secara kolektif oleh kru bus (enak kaaannn) Saat lepas dari imigrasi Vietnam, memasuki antrian di imigrasi Kamboja, tyt pengecekan imigrasinya canggiiihh..... mereka pake sistem finger print, tangan kiri, tangan kanan. habis itu beresss deehh.... kita memasuki Kamboja, yang langsung di sambut bangunan2 lumayan gede ala Las Vegas, alias hotel dan tempat judi. wkwkwkwkwkwk.... tempat sekelilingnya kering dan gersang nyaris mirip Las Vegas. perjalanan di lanjutkan. krg lebih jalan 1 jam, kami menyeberangi sungai mekong, naik kapal tongkang. Di daerah mana gak ngerti.... karena nama desanya gak terbaca. Lha pye? tulisannya super kriting sih hihihihi. 

Cambodian Border di Moc Bai
Pelabuhan tempat penyebrangan beserta kapalnya tergolong kumuh. Jadi males foto2 di atas kapal. sampe sebrang lanjuuttt hingga 2,5 jam kemudian kami sampai di terminal Pnom Penh, tepat di depan central market. ternyata kami harus menunggu 1,5 jam lagi hingga bus yang mengantar kami ke Seam Reap datang. Ealaahhh.... ternyata busnya ganti toh. Akhirnyaaa kami menunggu di terminal kecil itu. Terminal Pnom Penh, biarpun kecil ternyata penuh Bule.... yang rata2 ingin juga datang ke Seam Reap. Akhirnya jam 16.45 tepaatt.... bis berangkat. 

Pelabuhan penyebrangan menuju Pnom Penh

Di atas kapal fery saat menyeberangi sungai Mekong

Sempat mampir makan malam di satu rumah makan rada jelek (menurut saya) tapiii ya ampuunnn makanannya weeenaaaak!!, saya hanya pesan Pho ayam saja. Nah, saat makan, saya di tawari si pemilik rumah makan, tuk tuk beserta sopirnya katanya sih muter2 di APP dari supir tuk tuk temannya itu murah, hanya minta $17 aja. setelah kami berunding okelaaahhh kalau begitu, itupun, sudah dengan bonus, dijemput di terminal Seam Reap nanti malam dan diantar ke hotel gratiss. Makanya kami mau. Bis berjalan lagi, akhirnya sampai di Seam Reap jam 1 malam!! jadi Pnom Penh-Seam Reap kami tempuh dalam waktu 8 jam!! Ancuuurrr rasanya ni badan. Kota sudah gelap gulita. Makanya kami bersyukur menerima tawaran si pemilik rumah makan tadi> Di terminal, sopir tuk tuk sudah menjemput kami, dengan papan di tangan bertuliskan Mr. Hans. Thanks God!! sampe hotel dah gak inget apa2 lagiiii kleppaaakkk langsung tidur habis mandi. Jadi total dari HCMC (jam 8 pagi) sampai Seam Reap (jam 1 malam) adalah 17 Jam!! huwaaaaaaaaaaa 

Day 4
Jam 9 pagi sopir tuk tuk telah siap di depan hotel. Namanya Paul. Ia masih berumur 21 tahun, orang Khmer asli, ramah, dan fasih berbahasa Inggris. Foto-foto sebentar di depan tuk tuk, langsung kami berangkat. Jalan menuju AAP berdebu, tapi teduhnya minta ampun. Sekeliling jalan di penuhi pepohonan rimbun, di beberapa tempat bahkan mirip hutan. Memasuki gerbang karcis kami diminta turun, dan harus membeli karcis satu2. Ooohh ternyata buat karcisnya juga keren, ada pemindai wajah. Jadi wajah kami di foto, dan foto wajah kami di cetak di karcis itu. Hanya butuh waktu 5 menit. Voila!! jadi deh tu karcis, terpampang wajah kami masing-masing. jadi kami harus membawa karscis itu ke mana2 selama berada di kompleks Angkor. Karena setiap memasuki kompleks candi, penjaga akan mengecek karcis dan memeriksa apakah wajah di karcis sama dengan wajah yg memegang karcis. Kalo gak sama tentu gak akan boleh masuk. Harga karcis masuk terusan itu se hari $20/orang. Mahalnyaaaa.... tapi bener2 sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan nanti. 


Selesai urusan karcis, kami ber 4 kembali ke tuk tuk, langsung menuju Ta Prohm (bagian timur dari Angkor Thom). Puas menikmati Ta Prohm, oh ya kompleks Ta Prohm ini memiliki 2 gerbang, gerbang barat dan timur. Kami masuk dari gerbang timur, keluar di gerbang barat. Dalam setiap perjalanan di antara gerbang sampai candi (baik masuk dari barat atau timur), terdapat serombongan musisi asli Khmer memainkan musik tradisional Khmer. Tyt mereka adalah korban bekas ranjau di area killing fields, jadi ada yang tidak mempunyai tangan, atau kaki, atau buta. Miris banget keadaannya, oleh karenanya mereka mainkan itu untuk mendapat sedekah dari Turis, tapi ada juga CD yang dijual oleh mereka seharga $10 per cd. Saya berikan uang saja. gak beli CD nya.

Pemusik cacat memainkan lagu-lagu tradisional Khmer

Dari Ta Prohm lanjut ke Angkor Thom kami masuk dari gerbang Timur. Gerbang ini besar sekali. Bisa saya bayangkan dulu Angkor Thom adalah ibukota yang besar, bisa dilihat dari gerbangnya saja. Masuk gerbang, langsung diantar ke Bayon Temple (atas permintaan saya) Bayon adalah candi2 unik yang semua stupanya bergambar wajah seseorang (diperkirakan wajah2 itu dipahat menurut wajah Jayawarman VII, raja Khmer yang membangun Angkor Thom dan Bayon Temple). 

Bayon Temple

Puas keliling Bayon temple, kami berjalan ke arah selatan menuju ke arah pusat istana raja (Phimeanakas), melewati kuil Bapuon, foto2 duluuuuu, tapi gak sampe masuk ke dalam kuil Bapuon. Karena utk masuk ini harus jalan melewati jembatan batu di atas telaga. capek ah..... puas foto-foto di depan Bapuon, lanjuutt ke arah Phimeanakas, ternyata ini adalah candi di dalam suatu kompleks. Kompleks candinya di kelilingi tembok batu, yang di dalamnya terdapat Royal Palace, melewati taman dan hutan dan kolam. Tidaakkk.... capeee deehh akhirnya saya mampir saja di teras gajah (terletak di sepan gerbang kompleks Phimeanakas). Elephant Terrace adalah teras utama sebelum memasuki kompleks istana. di situ banyak terdapat patung2 dan relief gajah. Makanya di sebut Elephant Terrace. 

Elephant Terrace

Puas foto-foto di sini, kami lanjutkan menuju Lepper King. Leper King menurut cerita adalah tempat bertarungnya raja Jayawarman melawan naga, yang di menangkan oleh sang raja. di bawah leper king ini terdapat gang berliku yg dinding2nya di penuhi relief. Indah sekali!!!


Selesai dari Kompleks dalam Angkor Thom, rupanya Paul sudah menunggu, dan mengajak kami untuk makan siang. Kami langsung memesan makanan khas Khmer yang namanya AMOK dan makanan lain. Paul pun kami ajak makan bersama. Habis sekitar Rp. 300 rb an. Dari Angkor Thom keluar menuju Angkor Wat, melewati gerbang selatan/Victory Gate. Ini adalah gerbang utama masuk menuju kompleks Angkor Thom, lebih besar daripada gerbang timur tadi di mana kami memasuki angkor Thom. Foto2 dulu di siniiii.... puas foto2, kami langsung menuju angkor Wat

Di kaki candi Angkor Wat

Memasuki Angkor Wat yang luaarrr biasa rame. Saya membayangkan, pemasukan per hari APP brapa niihh... kalo per orang saja $20. Ada ribuan orang berkeliaran di dalam APP. ckckckckck. Memasuki area ini kami di wanti2 harus mengenakan pakaian tertutup, gak boleh celana pendek dan kaos u can see. Jadilah, saya menutupi celana dan atasan saya dengan selendang dan jaket. Menuju Angkor Wat, juga melewati jembatan batu besar, karena Angkor Wat ini terletak di atas telaga (atau bendungan) jadi di kelilingi air. Sore hari begitu indahnyaaaa..... Sayang kami sudah terlalu capek, jadi kami gak naik ke puncak di dalam kuil utama (setinggi 42 meter!!!) mau naik juga, antrinyaaaa minta ampun.... puas foto2 di berbagai sudut Angkor Wat, kami memutuskan pulang, karena sudah jam 5 sore. Apalagi malam harinya kami ingin melihat pertunjukan tari tradisional Khmer APSARA sekaligus dinner, mencari tiket bus ke phnom penh, dan ke night market. Masih banyak tempat yang harus kami kunjungi.

Relief dinding di angkor wat

Malam jam setengah tujuh, kami sudah siap lagi, dengan dandan agak keren (karena mau dinner donggg), kami pergi ke kantor travel, cari tiket ke Pnom Penh. Karena pengalaman naik bus kemarin yang cukup lama, akhirnya kami memilih naik mini van saja (yang katanya hanya 6 jam tet), bayar harga $14/orang. setelah beres, lanjut ke Kou Len II Resto. Resto besar dengan panggung untuk pertunjukan Apsara. Untuk acara dinner ala hanamasa (all u can eat) kami harus merogoh kocek $12/orang. Mahal jugaaaa.... tapiiii... tak apalah!! kapan lagiii bisa berkunjung ke sini? Ya Gak??. Tapi semua makanan dan tariannya tidak mengecewakan. Lepas dari acara Dinner Jam setengah 9 malam, kami bergegas ke night market. Tempatnya.... waw amazing!! Seam Reap night market mirip ancol di malam hari. banyak lampu berwarna warni, orang ramah2, barang2 bagus... waaaa gak akan terlupa. mana banyak bule berciuman lagiii tambah gimanaaaa gitu hihihihihi... Jam 11 malam night market ini tutup. Akhirnya, kami pulang ke hotel, istirahat, karena pagi2 di jemput travel yang akan mengantar kami ke Pnom Penh. Karena Paul mengantar kami sampai larut malam, maka dia meminta tambahan $10, akhirnya kami membayar Paul sebesar $27.

Seam Reap Night Market

Day 5
Pagi2 jam setengah 9 kami sudah di jemput travel, kemudian langsung berangkat ke Pnom Penh. Mini Vannya Mercedes. Nyaman bangettt.... tapi emang kencaaannggg kalo laju. Sampe2 gak bisa tidur saking takutnya hahahaha.... mana duduk paling belakang lagi, udah skok nya empuk, saben ada gronjalan, paling tinggi lompatnya hahaha.... 6 jam kemudian kami sampai di Pnom Penh, di tempat shuttle busnya kami naik tuk tuk (bayar $4) untuk sampai di hotel. Mandi, istirahat bentar, langsung keluar lagi, dengan jalan kaki. Cari makan dulu. Agak susah nih cari makan, karena gak kayak di HCMC, di mana pedagang makanan ada di setiap jalan. Di Pnom Penh harus jalan dikit. Maksud hati mau cari Psar Thmey, tapi karena code name taunya hanya central market, semua orang yang kami tanya menjawab tidak tahu huwaaaaaa.....karena capek muter2 jalan2 gak jelas dan gak nemu2 tempatnya, akhirnya suami nyerah, kami memanggil tuk tuk lagi untuk mengantar ke central market (baru tau kalo namanya Psar Thmey), $2 melayang, eehhh ternyata dekaattt daannn tutup.... sialaannn. 
Kami panggil tuk tuk lagi (lagi2 $2 melayang) untuk mengantar kami menuju area sisovhat quay, karena si dia kepingin jalan2 di pinggiran sungai, eehh sama sopir tuk tuk malah di kasih peta!!. Barulah kami tau kalau hotel kami deket banget sama pinggiran sungai itu, dan baru tau juga kalo area wisata seperti Royal Palace dll juga ada di pinggiran sungai. Emang yaaahhh.... peta itu penting!! catat itu!! 


Kami jalan2 berdua di pinggiran sungai, adduuhh enaknya, jadi inget jaman pacaran hihihihi... gandengan tangan. Rasanya sudah lama kami gak pernah berjalan berdua sambil bergandengan tangan. Dan beruntungnyaaaa.... lagi2 kami menemukan secara gak sengaja Pnom Penh Night Market!!!! Thanks God, rasa kesal karena central market tutup tadi hilang sudaahhh..... kami belanja2 souvenir khas kamboja di night market ini saja!! Setelah puas belanja, kami balik ke hotel dengan jalan kaki, karena letaknya deket bangettt. Sampe hotel. langsuunnggg zzzzzz.......

Day 6
Hari ini bangun agak pagi, karena kami berencana putar2 kota Pnom Penh, dan hanya ada waktu hingga jam 11 siang (jam 12 Travel yang akan membawa kami kembali ke HCMC akan menjemput). Jam 7 nan kami sudah dijemput oleh sopir tuk tuk sewaan kami. Namanya Mr. Lay. Orang sudah paruh baya, tapi baik hati, dan sedikit cerewet. Baik hatinya karena beliau mengajak kami putar2 kota Pnom Penh (di luar schedule kami) tanpa meminta bayaran tambahan. Untuk muter2 kota beliau minta $10 dollar. Okelaahh kalau begitu. Tempat pertama yang kami minta adalah : tempat untuk SARAPAN hehehehe lha wong lapeerr... Kami diajak ke rumah makan yg menjual PHO murah dan enaakk banget. Kata Mr. Lay, dia tidak mau ajak makan di rumah makan yg makanannya tidak baik (maksudnya gak enak kali yah??). Kami ajak pula Mr. Lay sarapan, Tapi dia gak mau, hanya minta secangkir kopi susu saja. Sambil menunggui kami makan, dia bawa laptopnya (oh... my God! ternyata Mr. Lay juga seorang agen asuransi) demi mencari sesuap nasi katanya.  Saya jadi terharu mendengar ceritanya. Dia tunjukkan foto2 istri dan anak2nya. 

Mr Lay dengan tuk tuknya

Habis makan, kami berangkat ke Wat Ounalom, foto2 di situ sebentar, lalu lanjut foto2 di National Museum, baru terakhir Royal Palace. Foto2 hanya bisa di depan Royal Palace saja, karena kami tidak dapat masuk ke dalamnya, karena meninggalnya Raja Norodom Sihanouk. Kami juga gak bisa ke Silver Pagoda, apalagi karena Silver Pagoda letaknya dalam istana raja. Sayang yaahhh hiks.... 

Wat ounalom
Di belakang saya adalah gedung National Museum

Royal Palace

Dari Royal Palace, kami langsung minta ke Tuol Sleng Genocide Museum. gak terlalu jauh juga (karena masih di dalam kota) selama 1 jam kami mengunjungi Tuol Sleng. Tuol Sleng ini adalah bekas gedung SMU, yang oleh tentara Khmer Merah (Khmer Rouge) di pakai sebagai tempat tahanan, interogasi, penyiksaan, sampai pembunuhan tawanan2annya. Percaya atau tidak, gak lama di sana, saya mendadak pusing, dan mual. Entah karena capek, masuk angin, atau memang merasa tidak enak berada di dalam area tersebut. Melihat kamar2, dan foto2 korban tentara Khmer, di tambah koleksi tulang belulang manusia, saya mungkin gak kuat. Banyak turis lainnya malah menangis dalam ruangan, saat menyaksikan pas foto para korban. kira2 1 jam di sana, saya minta pulang. Dan masih sakit sampai saya kembali ke HCMC. Ngeriiii...... ini kunjungan wajib kalau kalian ke kamboja. Supaya ingat kekejaman khmer merah, kekejaman komunis, dan jangan sampai terulang lagi. 

Tuol Sleng
Koleksi tengkorak di dalam museum di Tuol Sleng

Dari Tuol Sleng kami kembali ke hotel, sempat juga di ajak muter oleh Mr. Lay ke tempat pembangunan gedung2 baru. Kelak, area ini bakal seperti Singapore kata Mr. Lay. Sampai hotel kami bersiap, karena bus akan berangkat jam 12.30. Di sini benar2 on time. Oh ya.... untuk bus Pnom Penh-HCMC kena $10/orang. Bye Cambodia..... someday we hope, we can back to visit u again!!.....

Many Ways to Vietnam



Catatan ini saya tulis atas permintaan beberapa teman tercinta dengan setengah memaksa hihihihi.... Karena mereka ingin tahu, vietnam seperti apa. Rasanya masih banyak sahabat saya yang belum pernah mengunjungi Vietnam. Mereka kalau berlibur rata-rata ke Singapore, Malaysia, Thailand dan sesudahnya negara-negara di luar Asia Tenggara. Jadi Vietnam ini benar-benar menggelitik rasa ingin tahu mereka. Semoga dengan dimasukkannya dalam blog saya ini bisa menambah info bagi teman-teman semua yaahhh.......

PERSIAPAN

Saat pertama kali mendapat telpon dari si dia (suamiku) saya ditawari jalan-jalan ke vietnam ; " Mom ni ada tiket murah, ke Vietnam. Kita pergi yyuukk.... berdua ajaa....Assooyyy". Berhubung murah, jelas jawaban dari saya singkat, padat, jelas : " Mauuuuu!!!!" Percaya atau tidak, sejak kami menikah, kami tak pernah sekalipun jalan2 ke luar negeri berdua, boro-boro, tak ada kamus bulan madu saat itu. Baru kali ini kami menyempatkan diri pergi berdua (kasian yaahh hik hik). Biasanya kalo bepergian ke luar negri, kami selalu bepergian sendiri sendiri. Akhirnya kesempatan itu datang jugaaa...

Setelah kami berdua sepakat, suami memesan 2 tiket pp (habis sekitar Rp. 2 juta untuk berdua, pulang pergi) murah yaaa....?? Murah karena kami berburu tiketnya berbulan bulan lalu (tepatnya di bulan Mei 2012) Pilihan ke Vietnam jatuh, karena selain tiket pesawat masih murah, kami tak perlu repot-repot mengurus visa, kan masih sama-sama Asia Tenggara.

Beberapa bulan sebelum berangkat dan setelah tiket issued, saya mulai rajin browsing-browsing soal Vietnam, terutama mengenai itinerarynya. Yuuppp karena saya diminta untuk menyusun itinerary ("Kemana sajalah yg kamu suka Mom" kata suami) apalagi saya sedang tak banyak pekerjaan. Jadi saya mulai membuka blog-blog yang berisi tentang pengalaman orang-orang berwisata ke Vietnam, tempat-tempat wisata dan makanan-makanan khas yang ada di Vietnam. Setiap kali ada kesempatan, kami berdua berdiskusi, ke mana sajakah kita akan berjalan? (daripada sampai di sana kita berdua eyel-eyelan, mending sekarang to nek eyel-eyelan hihihi) cukup via telpon saja (karena saya di Yogya, sedang suami bekerja di Jakarta), akhirnya di putuskan, kami akan mengunjungi 2 negara sekaligus VIETNAM-KAMBOJA.

Vietnam, surganya sepeda motor

WHY VIETNAM-KAMBOJA? NOT SOUTH VIETNAM to NORTH VIETNAM????

Jelas banyak pertimbangan...
Setelah banyak membaca berbagai literatur, saya putuskan untuk mengunjungi hanya kota Ho Chi Minh (HCMC) di Vietnam lalu menyeberang ke Kamboja (dengan tujuan Pnomh Penh dan Siem Reap). Itu karena kami hanya punya waktu 6 hari. Menjelajah Vietnam dari selatan ke utara tak cukup hanya 6 hari, setidaknya butuh waktu 2 minggu!!

Kalau dilihat dari peta, letak HCMC ke Hanoi jauh... dilihat dari penerbangannya saja butuh waktu 2 jam dengan Vietnam Airlines, naik kereta/bis?? apalagiiii butuh waktu kurang lebih 2 hari 2 malam!! (kereta di Indonesia lebih canggih daripada kereta di Vietnam). Naik pesawat biayanya krg lebih Rp. 1 jt/orang dr HCMC ke Hanoi. Boros kan? Lagi pula dengan pesawat kita tidak bisa menikmati pemandangan sepanjang pinggir pantai (kota2 yang dilewati kereta api adalah kota2 di tepi pantai), yang pemandangannya luar biasa indah!! (diliat dari buku siihh).

Dengan jalan darat?? tentu kita bisa mampir-mampir di tiap kota yang ada tempat wisatanya, tapi ya itu... kalau mau menikmati setidaknya kita harus bermalam 1-2 malam di tiap kota, di tambah boyoke (saking jauhnya dan capeknya) senut-senut sebagai bonus hahaha. Naik kereta yang sleeper train (ada kompartemen untuk tidur) butuh dana $60 dari HCMC ke Hanoi (lain yaa kalo brenti2 tiap kota, tarifnya beda). Ada jenis kereta lain yang lebih murah : soft seat (seperti KA Eksekutif) biaya $40, sampai Hard seat (wiisss kalo yang ini gak recomended laahh...ingin encoknya kambuh?? hahaha) karena biarpun lebih murah, tapi tempat duduk keras (KA ekonomi) jalanpun lambat, dihitung2, HCMC ke Hanoi naik yg hard seat butuh 40 jam!!! Ohhh Noooo.... wis... akhirnya Kambojalah tujuan kami jalan2.

Sebenarnya tempat yang paling saya incar kalau berkunjung ke Vietnam adalah mengunjungi HALONG BAY. tapi ke sana tidaklah mudah, alias biaya yang dikeluarkan juga cukup banyak. Padahal suami sudah berpesan : "Mom, kita ke Vietnam backpackeran loh yaaa jadiii... siapkan dirimu, rajin jogging, supaya kita di sana kuat jalan, karena ini adalah perjalanan backpacker yang bisa memangkas uang banyak". Padahal untuk menuju Halong Bay tidak murah hiksss....Selain soal biaya pesawat, sampai Hanoi, masih harus lagi melewati jalan darat (mobil sewaan atau bus) menuju kota Halong dengan lamanya perjalanan 2-3 jam. Sampai Halong? mosok hanya menyaksikan pemandangan batu-batu kapur itu di tepian teluk?? ya rugiiii.... paling asik ya jelas naik kapal pesiar (floating boat/cruise). Biayanya paling murah Rp. 1 jt/orang/hari. hahahaha makanyaaa... gak jadi deh ke utara.... 

Patung Ho Chi Minh di depan City Hall

TEMPAT TEMPAT WISATA

Karena saya rajin browsing, saya mempersiapkan itinerarynya dengan lengkap. Meskipun destinasi saya ke HCMC doang, tapi sempat juga siihh saya merangkum tempat wisata di seluruh Vietnam. Di mulai dari HCMC ini yaahh


Bagian Selatan
1. Ho Chi Minh City
Adalah kota yang termasuk di wilayah vietnam selatan. Orang-orang Vietnam sendiri lebih suka menyebut HCMC sebagai Saigon. Tempat-tempat wisata yang terkenal di kota ini adalah : Emperor Jade Pagoda (Phuoc Hai Tu/Chua Ngoc Hoang), Benh Thanh Market (pasar yg menjual souvenir-souvenir khas Vietnam), Notredame Cathedral, Cu Chi Tunnel, Cao Dai Temple, War Remnants Museum, Ho Chi Minh Cityhall, Mariamman Temple, Museum of Fine Art, Buo Dinh Post Office, Mekong Delta River, Mariamman Temple.

2. Dalat
Kota kecil yang dikenal sebagai bentuk mini kota paris, karena di tengah kota Dalat terdapat bangunan seperti menara eiffel di paris (hanya saja bentuknya jelas kecil ), bangunan di kota Dalat juga bangunan2 bergaya eropa. Eksotik kelihatannya. Tempat2 wisata di Dalat : Xuan Hong Lake, Nha Tho Domaine de Marie (Pink Church), Lin Phuoc Pagoda, Truc Lam, Thien Vuong Pagoda.

Bagian Tengah
Bagian tengah rata2 adalah kota2 tepi pantai di sepanjang vietnam
3. Nha Trang
Tempat2 wisata : Long Son Pagoda, Po Nagar Cham Towers, Hon Chong Promontory, Pan Thiet Beach, Hoi Am Beach

4. Hoi An
Dari literatur dan blog2 yang saya baca, tidak tercatat secara spesifik tempat wisata yang ada di sana, tapi jelasss kota Hoi An sdr adalah kota kuno vietnam, yang memiliki pemandangan unik tersendiri, bangunan2 kuno yang cantik dan eksotis. Di sana banyak sekali pengrajin payung kertas ala vietnam, dan pengrajin souvenir dengan bahan baku kulit telur (ini adalah salah satu souvenir khas vietnam)

5. Danang
Tempat2 wisata : China beach, My Son Sanctuary (salah satu tempat yg oleh UNICEF disebut sebagai cagar budaya dilindungi)

6. Hue
Tempat wisatanya : Tomb of Khai Dinh, Hue Imperial City (the citadel), Saigon River Express, Tomb of Minh Mang, Tomb of Tu Duc, Forbidden Purple City, Thien Mu Pagoda, Perfume River

Bagian Utara
7. Hanoi
Adalah ibukota negara Vietnam. Tempat wisatanya : Vietnam Women Museum, Vietnam Museum of Etnology, Old Quarter/French Quarter, Ho Chi Minh Maussoleum, Ba Dinh Square, Hoan Kim Lake, Ngoc Son Temple, Water Puppetery theater, Benteng Thang Long.

8. Halong
Adalah tempat paling terkenal di Vietnam, dimana terdapat ratusan batu kapur menjulang dr dalam air berjejeran di teluk. saat matahari terbit atau tenggelam adalah pemandangan paling indah di sana.Tempat wisata : Dao Gu Cave, Floating Boat, Traditional Village di pulau2 tadi.

9. Sapa
Adalah kota kecil yang terletak di gunung, jadi jelaaasss wisata yang di tawarkan adalah jalan2 di antara perkebunan yg ada di bukit tsb (jalur trekkingnya macem2lah) sambil menikmati desa2 tradisional dan hasil kebun di Sapa.

Helm Khas Vietnam, mirip topi

CATATAN PENTING
Bagi yang pertama kali berkunjung ke Vietnam yang perlu diingat adalah sbb:

1. Bahasa
Adalah kendala utama kami saat berkunjung ke sana. Gak perlu bahasa Inggris yang fasih, lha orang sana juga amburadul bahasa Inggrisnya hahahaha. Sedikiiitt sekali yang bisa bahasa Inggris. Sopir taksi aja gak bisa sama sekali... walhasil kami pakai bahasa tarzan, bahasa universal soalnya. Yang lumayan bagus bahasa Inggrisnya adalah para pegawai hotel dan pegawai tour and travel. Jadi siapkan saja sebuah peta (berbahasa Inggris), alamat hotel yang jelas, dan daftar tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi. Kalau perlu bawa GPS hehehe. Biar hidup GPSnya dinyalain di hotel saja. Rata-rata hotel di HCMC memiliki fasilitas WIFI (pilih hotel yang ada fasilitas wifi dong) kalo mau keluar jalan jelas gak bisa pake Wifi, jadi ubah kartu provider kalian sebelum berangkat supaya bisa SLI (biasanya yang hidup di vietnam cuma XL dan Telkomsel). Tapi kan mahal kena roaming, nah beli saja kartu di sana, yang recomended adalah Vinaphone atau Vtell. Vinaphone bisa dipakai buat Blackberry dan Iphone.

2. Uang
Selain VND (Vietnam Dong) US Dollar berlaku di sana sampai-sampai di pasarpun menerima uang dalam bentu dollar. Jadi gak perlu khawatir, siapkan saja dollar amerika. $1 = 20.000 VND (kurs saat saya ke sana) saat berangkat saya hanya menukar $50, sudah dapat 1 juta dong. wuiihhh bisa belanja lumayan banyak souvenir tuuhhh... barang-barang di sana (apalagi kaos) sangat murah dibandingkan di Indonesia. kaos di Indonesia harga Rp. 50 rb, di vietnam (kami belanja di night market seputaran Benh Tanh market) bisa di dapat dengan harga $2 (sekitar Rp. 20 rb) makanya orang Malaysia banyak yang di datang ke sini, hanya utk belanja baju terutama kaos (saya bertemu serombongan ibu dari Malaysia yang mengaku kulakan di night market, untuk dijual di Malaysia) katanya balik modal dan masih nguntungin kok!!! Tapii... belanja di night market atau benh tanh market jelasss harus pinter nawar, bisa dapat harga murah yaa karena tawar menawar tadi. Kalo saya nekat nawar 1/3 dari harga yang ditawarkan (namanya juga ibu2 hahaha) jangan kuwatir, para penjualnya baik2 dan gak ada yang marah tuh??

3. Makanan
Untuk makan, gak usah kawatiirrr..... Vietnam adalah surganya kuliner. Semua makanan enaaakkkk.... gak ada yang gak enaakkk... sampe2 biarpun asal andhok, nongkrong di manapun pasti enak!! Cocok namget dengan lidah orang Indonesia. Heraannn.... harganyapun terjangkau banget. kalo pas dapat yang murah, berdua cuma habis kira-kira Rp. 20 rb an, dengan catatan : enak dan kenyang loh....


Ada yang unik nih di Vietnam. Di setiap pinggiran jalan, tiap beberapa meter pasti terlihat sekumpulan orang yg sedang duduk santai di kursi, sekedar ngobrol atau makan. Gak peduli waktu, pasti ada!! kayaknya orang-orang Vietnam hobby kongkow-kongkow. Sempat heran juga, apa gak kerja tu orang? kok kongkow terus...
Untuk teman2 Muslim, mungkin akan merasa kesulitan untuk mencari tempat makan yang asal berhenti, asal nongkrong tadi ini karena rata-rata angkringan di jalan tadi kebanyakan yang di sediakan adalah daging babi. Tapi selalu ada kok depot makan yang menyediakan selain daging babi, seperti seafood, ayam, dan sapi. Makanan dan Minuman yang masuk daftar THE MUST to try saya (karena sudah dicatat dan di hafalkan sejak dari Indonesia hehe) adalah PHO. Pho adalah makanan khas vietnam. Kalo belum makan ini kata orang belum ke vietnam. Pho adalah makanan populer di sana, cocok dimakan di segala suasana (pagi, siang, sore, malam, oke oke sajaaaa) Pho adalah makanan sejenis mie yg terbuat dari tepung beras (kalo saya sih nyebutnya bihun, lha wong mirip bihun) di campur dalam kuah daging (tgt pilihan : babi, ayam, atau sapi) panaassss yang dicampur sayuran segar (tauge, daun bawang, daun ketumbar, dan entah daun apa lagi) dan potongan daging. Rasanya Waaoooww mak nyuusss....uenak tenan. Pokoknyaaa kalo ke sini jangan lupa nyobain Pho ya.... Pho gak selalu isi daging babi. di resto ttt menyediakan pilihan daging lain kok. Jadi, ingaatt Wajiibb di coba (nulis ini aja jadi ikut2an lapeerr hiikkss).

Pho Makanan khas Vietnam

Daftar ke 2 The MUST to try saya adalah Kopi Vietnam!! yang atas arahan pegawai tour dan travel sana, kami diberikan alamat kedai kopi paling terkenal di HCMC utk rasa kopi vietnamnya. Namanya TRUNG NGUYEN. Jadilah kami jalan kaki ke sana (untungnya ada Trung Nguyen deket hotel) malam2 sekedar ngicipi kopi khas ini. Harga untuk 1 cangkir kecil kopi hitam 77.000 vnd, kalo dicampur susu 89.000 vnd. Huaahhh mahal ternyata. Tapi apa boleh buaattt.... kadung masuk daftar THE MUST tadi jeeee... rasanya mak nyokk.... pahitttt!!! hahahahaha tapi enak, kayak ada aroma mocca nya (kata suami sihh...) saya gak ngicipin, karena perut sudah tll kenyang (untuungggg)

Kopi Vietnam yang penyajiannya unik

4. Lalu Lintas dan Traffic
Hati-hati, lihat kiri kanan kalau berjalan di Vietnam, bisa kena serangan jantung!! bisa-bis ketabrak sepeda motor. Yaaaaa Vietnam ini surganya pengendara motor. Jumlah sepeda motor jauh lebih banyak daripada mobil. Kalah deh Indonesia.
Yang juga unik disini adalah Helm nya. Karena keunikannya ini suamiku ingin beli. Lha helm kok modelnya mirip topi. Jadi sepintas lalu, kalau gak ngerti dikira pakai topi, bukan helm. Kalau dipakai di Indonesia bisa-bisa di semprit sama pak polisi tuh...
Para pengendara sepeda motor juga gak mau jalan pelan-pelan, pejalan kakilah yang harus banyak bersabar dan mengalah. Di sana, berbeda dengan Indonesia. Stir mobil terletak di sebelah kiri. dan jalanan ada di sebelah kanan. Saya suka salah ambil posisi kalo mau masuk taksi, pingin duduk depan, lupa, buka yg kiri, eehh ternyata si sopir yang duduk di situ hehehe....

5. Bandara
Yang penting diingat soal bandara di sini adalah saat kita datang dari airport menuju ke kota (hotel tempat menginap) kalau masih siang, naik saja bis jurusan Benh Tanh market (no 168 kalo gak salah) kalau sudah malam (rata-rata, penerbangan dari Indonesia selalu tiba di HCMC malam hari sekitar jam 8 malam). Jadi mau gak mau kami ke kota naik taksi. Dari literatur yang saya baca, rata-rata taksi di bandara Tan Son Nhat suka nipu. makanya sama penulis blog lain (yang saya baca) sudah wanti-wanti, naik taksinya sebaiknya memilih Mailinh Taxi atau Vinasun Taxi jangan taksi lainnya. Dasar para suami ni ngeyel, di kasih tau gak dengerin, naik asal taksi, kena sekitar Rp. 280 rb. padahal kalo naik taksi resmi ke arah Benh Tanh market cuma habis sktr $7 (rp. 70.000 doang) sialaaannn kena tipuuu hahahaha

6. Suhu dan Cuaca
Kami mengadakan travelling di bulan November, dimana menurut para traveller bulan November adalah waktu yang paling tepat berkunjung ke vietnam. Why? karena gak terlalu rame dengan turis, suhunya juga pas, gak terlalu banyak turun hujan tapi juga gak terlalu kering-kering amat. Suhu di bulan November sekitar 17-24 derajat celcius. Cuaca di sana sama dengan di Indonesia, jadi biarpun November, gak usah bawa baju dingin/tebal, cukup kaos tipis dan u can see, jaket 1 biji s aja. Siapkan saja payung lipat yang kalau hujan bisa buat ngiyup. Ndilalah beberapa hari di sana cuma sekali hujan. Suhu terpanas sekitar April-Juni kata orang, dimana suhu bisa mencapai 40 derajat celcius. Jadi saran saya jangan ke sana mulai April yaahh...

7. Tempat Wisata
Di atas tadi sudah saya jelaskan tempat-tempat wisata di kota-kota Vietnam. Menurut saya, (setelah saya mengunjungi HCMC) beberapa tempat gak terlalu recomended. Mungkin karena gambar-gambar di blog bagus-bagus yaahhh jadi masuk daftar itinerary saya. Padahal setelah dikunjungi yo gak bagus-bagus amat. Selain itu mungkin saya gak terlalu lengkap mencatat, karena saya lebih suka mengunjungi tempat wisata kuno seperti candi, pagoda, benteng dan museum. Tempat-tempat lain seperti tempat belanja terutama mall, tempat kuliner, spa, driving golf gak saya masukkan dalam daftar browsing saya. Jadi kalau teman-teman ingin mengunjungi tempat seperti itu bisa di browsing sendiri yaa....
 
ROUND THE CITY
Setelah itinerary disepakati, kami akhirnya mendapat catatan detail berapa hari kami di Vietnam, berapa hari di Kamboja. Dari itinerary itu, mulailah kami berburu hotel (kurang lebih 2 bulan sebelum keberangkatan) melalui agoda.com, booking.com atau tripadvisor.com kami mulai memilih milih hotel. Yang paling penting saat memilih hotel adalah mengetahui pusat backpacker dan tempat wisata. Untuk di HCMC kami mendapat info, kalau pusat backpacker adalah Benh Tanh Market. Jadi  kami memilih hotel di sekitar situ. Dan pilihan kami itu adalah pilihan tepat!! jadi siapapun yg berlibur ke HCMC, pilih hotel dekat Benh Tanh Market yaaahhh.

Benh Tanh market di foto dari depan hotel tempat kami menginap
 Hal penting kedua saat memilih hotel adalah fasilitasnya. Saya jelas pilih yang ber AC, dan ada wifinya. AC biar bisa tidur nyenyak, Wifi biar bisa fb an dan bbm an hehehe alias gak putus komunikasi sama yang di Indonesia. Akhirnya dipesanlah Hotel sesuai dengan itinerary. Hari pertama dan kedua kami memilih menginap di Saigon Pink 2 Hotel, fasilitas kompliittt dengan harga mulai dari Rp. 224 rb/malam. kami pesan untuk 2 malam. Hari terakhir setelah dari Kamboja, kami sempat menginap 1 malam lagi di HCMC, di area yang sama (District 1-Ben Thanh Market) mengambil Ono Saigon Hotel dengan tarif mulai dari Rp. 198 rb/malam. Murah murah yaaaa.....

Kamar di hotel Saigon Pink 2
Kamar mandi yang berdesain minimalis, dan bersiiihhh
Day 1
Saat keberangkatan tiba. Penerbangan dari jakarta ke HCMC, ditempuh dalam waktu 3 jam. Dan tak ada perbedaan waktu antara jakarta dengn HCMC (jadi gak perlu repot2 juga ngubah jam) kami berangkat jam setengah 5 sore, tiba sekitar jam setengah 8 malam. tanpa hambatan berarti. Melewati imigrasi juga mudah, dan gak antre lama kok.
Sampai hotel (dengan sedikit insiden di taksi) kami cepat2 mandi trus langsung ke luar lagi ke night market. Night market ini buka dari jam 6 sore sampe jam 11 malam. Kalo siang, kios2 ini jualan di dalam pasar benh tanh, kalo malam, di luar bangunan pasar. Kompliitt... bener2 surganya belanja.

Latar belakang night market

Mau cari makan juga gak susah. Weeenaaakk pokoke. Akhirnya kami coba makanan di night market itu, saat makan kami di beri sepiring semacam lumpia basah ala vietnam. Katanya siihh ini khas vietnam. Namanya salad book. Sebagai hidangan pembuka. Rasanya ambooooo....enaknyooo....

Salad Book (Goi Cuon)

Suasana dapur di salah satu warung makan di area night market. Ramaaiiii

Habis makan malam, belanja souvenir buat oleh-oleh, setelah itu balik hotel, kami langsung mencari city tour buat esok Pagi. Rata2 tiap hotel sudah menyediakan brosur mengenai city tour. Daripada kami jalan-jalan gak jelas dan nyasar, mending ambil paket city tour. Akhirnya kami pilih Cu Chi Tunnel dan Cao Dai Temple Full Day Tour, setelah usul saya mengikuti tour mekong delta di tolak teman seperjalanan saya Yustin, karena dia gak bisa berenang!! wakakakakakak.... karena liat dari brosur, mekong delta tour, adalah tour menyusuri sungai mekong menuju desa-desa terpencil dengan hanya menaiki sampan. Makanya Yustin gak mau, takut nyemplung. Soal mekong delta tour ini kami dapat info dari ibu-ibu asal Malaysia (satu bis bersama kami saat tour cu chi tunnel) kurang recomended. Mereka sedikit kecewa mengambil tour ini beberapa hari sebelumnya, karena tempat2 yang dikunjungi kurang menarik, mana air sungai mekongnya kotor. Jadi kami bersyukur deh, gak jadi ambil tour mekong delta ini. Full day tour ke Cu Chi Tunnel biayanya $14/orang (hanya utk transport doang) hehe lumayan mahal neehhh.... ada paket lain tour keliling kota saja (kalo Cu Chi Tunnel ini memang luar kota HCMC) dengan biaya $10.

warung makan di night market. Enak semua menunyaaa
Day 2
Karena tahu akan di jemput travel utk city tour, pagi-pagi kami bangun untuk sarapan pagi di May Gia Huy Hotel. Jadi karena hotel tempat kami menginap kecil, tidak ada tempat utk makan buffet, sarapan kami di transfer di hotel lain, tak jauh dari hotel kami. Habis sarapan, pas.... dijemput travel yang akan mengantar kami menuju bis. Bis yang membawa kami bener2 nyamaann..... perjalanan selama 2,5 jam dari pusat kota ke Cao Dai Temple gak terasa melelahkan.

Bagian dalam Cao Dai Temple, super besar
Cao Dai Temple ada kuil gak jelas hehehehe.... maksudnya gak jelas, kuil ini adalah kuil tempat pemujaan campuran dari 3 aliran. waahh gimana yaaa jelasinnya? jadi perpaduan antara Taoisme, Buddhisme dan Katolik (kalo gak salah ya...) walaahh kalo kuil ini ada di Indonesia, bisa-bisa di gropyok dan di tutup tuh, dianggap aliran sesat hehehe....pas saat kami sampai sana, pas di dalam kuil ada upacara. Kidung-kidung lagu dinyanyikan. Aneh dan mistis kedengarannya. Bikin bulu kuduk berdiri. Repotnya, gak semua tempat boleh di buat berfoto (aduuhh itu pendeta gak tau yah kalo saya narsis hahaha), di beberapa tempat yang kami anggap bagus dan penting buat di foto, malah dilarang untu berfoto hik hik.... Waktu mengunjungi Cao Dai Temple hanya 45 menit.

Bagian depan Cao Dai Temple


Bagian luar Cao Dai Temple
Habis dari sana kami lanjutkan tour ke Cu Chi tunnel. Antara Cao Dai temple dan Cu Chi Tunnel karena hari sudah siang, kami sempat mampir untuk makan siang. Saat itu, suami pertama kali melihat bir khas Vietnam (Saigon beer) langsung deh dicicipi. Bepergian ke luar negeri memang tak afdol kalau tidak mencicipi makanan dan minuman khas negara tersebut. Alasannya hehe.

Saigon Beer

Semua teh di Vietnam warnanya aneh, kuning

Bedanya dengan Cao Dai, untuk masuk ke Cao Dai tidak dipungut bayaran. Naahh... untuk masuk Cu Chi tunnel di tarik lagi biaya 90.000 vnd/orang (sekitar 45 rb) lumayan juga penjelasan dari tour guide di bis tadi. di Cu Chi sekitar 2 jam, kami mendapat penjelasan cara2 tentara vietkong membuat saluran2, cara mereka bertahan hidup, cara mereka membuat senjata dan jebakan. Gak heran, tentara Amrik kalah, lha wong keren banget ide-idenya.... menggunakan alat sederhana tapi mematikan.

Salah satu jebakan maut yang dibuat tentara Vietkong

Terakhir nyobain masuk saluran itu (berukuran 60 x 80 cm). sempiitt banget!! bikin sesak napas dan panik kalau terlalu lama di dalam situ.

Mau masuk ke dalam Tunnel
di dalam tunnel yang sempit dan pengap
Dari Cu Chi Tunnel rombongan tour kembali ke kota... sampai hotel sekitar jam setengah 8 malam. Kami mandi, lanjut jalan-jalan, makan malam dan blanja blanji lagiii di seputaran night market

Depan Ben Tahn market saat malam hari
Day 3
Adalah perjalanan melintasi perbatasan menuju Kamboja. yang tidak akan saya tulis di sini yaahhh.... catatan ini khusus soal Vietnam.

Moc Bay, perbatasan Vietnam-Kamboja
Day 6
Kembali dari kamboja ke HCMC lagi. Dari Pnomh Penh siang, sampai HCMC hari sudah larut malam, sehingga tidak banyak tempat lagi yang kami kunjungi. Paling-paling ke night market dan cari makan malam (lagi2 kami memilih hotel yang dekat dengan Benh Tanh market).

Memilih milih souvenir lagi untuk di bawa pulang

Hotel malam terakhir sebelum kembali ke Indonesia (Ono Saigon hotel)

Naaahhh di malam terakhir ini, kami baru sempat mencobai kopi Vietnam yang terkenal itu. Jam 9 malam, kami buru-buru berlari-lari mencari kedai Trung Nguyen tadi. karena Trung Nguyen Tutup jam 10 malam. Sambil upload foto, para suami sibuk nyruput kopi vietnam. hmmmm enak bangett suasananya.

di depan cafe Trung Nguyen
Bagian dalam Cafe
Day 7
Bangun agak siang, karena gak dikejar-kejar jadwal tour, hari ini kami hanya putar-putar kota saja. Kami keluar hotel jam 9 pagi. Tujuan pertama adalah Emperor Jade Pagoda. Melihat GPS (pas di hotel pas wifi masih nyantol) adalah tempat yang paling jauh, maka kami memutuskan naik taksi ke sana. Taksinya juga dipilih Vinasun Taxi, biar gak dibohongi. Habis cuma $6 aja, langsung sampai di tempat.

Bagian depan Emperor Jade Pagoda
Menurut saya, Emperor Jade Pagoda kurang representatif. tempatnya rada kumuh, kurang terawat. Tapi kok ya jadi destinasi turis-turis bule juga (pas ke sana pas banyak rombongan bule Belanda datang). Yang menarik cuma kolam kura-kuranya hehe....

Kolam kura-kura berisi ratusan kura-kura
Isi pagoda juga biasa-biasa saja, mana gak ada guide lagiii (kami kan jalan sendiri).... jadi kami gak ngerti deh sejarah pagoda ini hehehe.... masuk ke pagoda juga gak bayar.

Emperor Jade artinya Kaisar langit. Jadi ini adalah pagoda untuk memuja kaisar langit
Ornamen kayu berusia ratusan tahun dalam ruangan di Pagoda
Puas foto-foto di Emperor Jade, perjalanan kami lanjutkan. Kami mencari Notredame, gereja katedral HCMC, cari taksi lagi karena jarak dari Emperor Jade Pagoda lumayan jauh dengan Notredame Cathedral. Gawatnyaaaa.... supir taksi gak bisa bahasa inggris. Haduuhhh.... kita cuma tinggal nunjuk peta doang, kepingin menuju ketempat yg kami tunjuk. Benar-benar lost komunikasi. Untung, mata saya awas, begitu melihat menara gereja yg menjulang tinggi, dengan bahasa ala Tarzan saya menunjuk tempat itu. Kalo gak.... gak tau deh kami ini berhenti dimana. Taksi berhenti tepaatt di depan Hard Rock Cafe HCMC. Asyiiikkk narsis duluuu..... jeprat jepret selesai, lanjut jalan kaki. Taksi tadi habis cuma $4 aja.

Hard rock Cafe HCMC

Jalan-jalan dari Hard Rock Cafe menuju Katedral melihat serombongan orang kongkow sambil makan. Kok enaaakkk.... lhaa pas perut juga mulai keroncongan hihihi....ndilalah ngintip duit di saku tinggal dikiiittt (maklum hari terakhir).... akhirnya karena lapar, kita andhok di sembarang tempat. Jebul enaaakkk makanannya, murah lagiii. Pas makan, tiba-tiba terdengar sirene kota mengaung keras. sempet deg-degan ada apa yaa? ealaahhh.... ternyata ini jam makan siang. Jadi pass jam 12, sirene kota mengaung tanda orang harus istirahat. Sebagai catatan tambahan : semua museum, kantor dll, sementara tutup 2 jam, mulai dari jam 12 di Vietnam ini. Jadi kalo teman-teman mau bertandang ke museum jam 1 gak bakal di bolehin masuk. Baru boleh masuk lagi setelah jam 2 siang. Lanjuuttt menuju Katedral ehh nemu kantor pos kuno. Mampir sekalian laahh.... Buo Dinh Post Office adalah Kantor pos yg didirikan dari jaman Belanda (atau Perancis??) kelihatan bangunan tua, tapi amat sangat terurus, rapi, indah dan nyaman. Masih di fungsikan sebagai kantor pos hingga sekarang.

Tampak luar kantor pos HCMC

Di beberapa tempat dalam kantor pos ini terdapat stand-stand souvenir. Asyik sekali berada di sini (karena ber AC) ngiyuppp.... masuk kantor pos juga tidak ditarik bayaran.

Bagian dalam kantor pos HCMC
Lepas dari kantor pos, tepat di depan seberang sebelah kanan terletak Gereja Katedral HCMC, cantik, kuno, bergaya renaissance, berwarna pink lagi!! Sayang sekali, karena pintu gereja tidak dibuka, kami tak bisa masuk, hanya berfoto2 saja di depan katedral. Puas foto2 di siang bolong (alamaakkk.... alamat gosong deh kulitkuuu)

Catedral HCMC

Dari area kantor pos-katedral, kami berjalan sedikit, karena letaknya berdekatan dengan area Ben Tahn market. Jadi cukup dengan berjalan kaki kami menuju Benh Tahn market untuk belanja souvenir yang masih kurang (waaahhh kira2 cukup gak yaahhh kopernya) Di dekat Ben Tahn ini juga ada 1 tempat wisata, yaitu Mariammann Temple. Mariammann adalah kuil tempat orang-orang Hindu India sembahyang. Sayangnya kami gak sempat masuk. Hanya mengambil foto saja dari luar.

Mariamman Temple dari jalan
Puas berbelanja di Benh Tahn market (saya akhirnya membeli oleh-oleh untuk saya sendiri, kain unik khas Vietnam). Rencananya sih, sesampainya di tanah air, ingin saya jahitkan baju a la Vietnam. Balik ke hotel ambil koper, memanggil taksi Vinasun untuk menuju bandara Tan Son Nhat. Well bye bye Vietnam.... what a wonderful journey.....